Friday, August 15, 2025

menjelang satu tahun

menjelang 1 tahun yang kami alami justru berbeda dengan yang direncanakan bahkan berbeda juga dengan apa yang telah disepakati bersama ini saya berbicara tentang apa yang menjadi urusan dan kewajiban kita empat bersaudara menyelesaikan urusan peninggalan Dan kenangan dari kedua orang tua dan para leluhur kita yang ada di kampung halaman orang tua. kami telah sepakat untuk bekerja sama sesuai harapan dan prosedur yang kita pahami kalaupun ada yang belum dipahami maka kita akan mencari tahu bagaimana prosedur yang semestinya dan kami sudah menempuh itu kakak pertama mengurusi di lokasi kampung berhubungan dengan pemerintahan desa setempat sementara saya sebagai anak kedua dan adik saya sebagai anak ketiga mengurusi tentang adik-adik sepupu kami dari bule yang tinggal di Cirebon ini dianggap perlu karena dulu pernah bertransaksi antara bule dan ibu dalam urusan jual beli tanah sawah yang proses itu bisa disebut proses jual beli di bawah tangan karena tidak dilanjut dengan surat-surat resmi bahkan kwitansi yang pernah dibuat pun tidak ada tidak ditemukan kami semua tidak bisa mendapatkannya jadi kami mengcovernya dengan meminta ulang surat pernyataan bahwa dulu kedua orang tua kita pernah bertransaksi jual beli bahan di desa tersebut ini bukan lisan tapi kami juga menyiapkan jejak berupa tanda tangan jadi berkas itu ditandatangani oleh masing-masing saya menempuh jarak sekian km untuk sampai di lokasi dan membuat draft surat lalu meminta mereka semua paham tanda tangan dan sebagainya dan bukan hanya itu yang kami juga sambil sedikit mengeluarkan bantuan meskipun mungkin tidak seberapa. 

selanjutnya yang hari ini membuat kami merasa tidak enak tidak sreg tidak pas adalah bahwa semua langkah yang kami lakukan dianggap tidak ada dianggap tidak terpakai dianggap tidak legal oleh istri adik kami ke-4 .
apa yang sudah kami lakukan kakak saya dari Bandung pergi ke Jawa Tengah Saya dari DIY pergi ke Jawa Barat dalam hal ini ke Cirebon dan adik saya di Cirebon yang membantu menemani dan bersama-sama kita berkeliling mengunjungi adik-adik sepupu kami di Cirebon semua kerja itu dianggap tidak ada kadang saya berpikir dalam hal ini siapa yang terzalimi dalam hal ini siapa yang terluka dalam hal ini siapa menghinakan siapa siapa merendahkan siapa sehingga ada rasa mengganjal di hati rasa marah yang tidak bisa dilampiaskan rasa kecewa yang tidak bisa disampaikan dan rasa jengkel yang tidak bisa dikomunikasikan karena adik kami satu-satunya yang laki-laki seolah-olah menjadi sandera dalam kasus ini mau nggak mau dia harus mengikuti istrinya dan mengalahkan kami semua padahal ini adalah urusan kita di mana isinya seharusnya tidak ikut serta tidak ikut campur tapi itu urusan mereka sistem yang mereka jalankan saya pun tidak tahu kita berempat hanya polos dalam berkomunikasi dengan hati nurani sebagai saudara sekandung yang terikat dalam satu tali silaturahmi yang erat siapapun tidak bisa mengajak-ajak hubungan kami tapi satu hal adik ipar saya yang satu ini sulit dikatakan terlalu membuat kita makan hati bukan hanya kita saudara-saudara tapi dari zaman dulu dari ketika almarhum ibunya masih ada ya bunda terlalu menahan hati terhadap pengantinnya karena khawatir anak laki-lakinya tersakiti mengalah selalu mengalah ya Allah kenapa seperti ini muliakanlah kami ibu bapak mohon keberkahan kalian itu untuk memuliakan kamu simbah-simbah kangkung Putri pendahulu kami sebagai yang pemilik pertama berkarya kami adalah 7 kesekian semoga keberkahan kalian memudahkan semua urusan kamu sehingga tidak ada yang terzalimi tidak ada yang tersakiti kami menanti keadilan karena kami tidak bisa berjuang sendirian tidak bisa berkata-kata tidak bisa protes tidak bisa berkata jujur semuanya didominasi jika kami melanggar kasihan adik kami yang akan mendapatkan resikonya dia terancam padahal dia kepala rumah tangga dialah penghidup keluarganya ada yang bekerja kemana-mana setiap hari tapi dia seolah-olah dihargai kami semua seolah-olah tidak dihargai dia selalu merasa yang paling benar kami tidak tahu rasa apa yang ada ini kami hanya kecewa kenapa langkah yang kami tempuh sudah berada di jalur yang benar sesuai prosedur tapi tetap dianggap ilegal tidak dipakai dan lalu diputus begitu saja di cancel

Wednesday, December 11, 2024

Pagi

Aku tidak selalu memiliki pagi
Pagi sangat berharga bagiku karena caraku miliki dan setiap kali aku bisa mencapainya ada perasaan senang bahagia tentram dan penuh harapan Pagi ini aku memilikinya dari sesudah subuh dan sampai sekarang secara aman kubuka pintu lebar-lebar dan aku merasa menyatu dengan Allah sebenarnya sangat sederhana keinginanku hanya itu tapi sangat sulit aku seperti terkurung rapi bahkan akses keluar pun harus dipakai untuk pembatas untuk menghalangi pandanganku Padahal aku membutuhkan view yang begitu terang benderang dan luas dengan jangkauan jarak pandang yang luas seperti dulu-dulu tapi sekarang terlalu banyak hal yang menghalangiku baik yang alami maupun yang disengaja dibuat katanya untuk melindungiku

Tuesday, October 8, 2024

40

 menuju hari ke40, ada harapan tersimpan dalam hati...ingin melepaskan rindu dengan saudara saudara yang selama ini "terpisah" bukan hanya oleh jarak namun juga karena "sesuatu". Meskipun tak perlu dibahas dan dikupas, kita masing2 sudah paham dan bisa membawa diri dalam posisi kita sebagai serahim, bisa sejalan dan tidak bertentangan, alhamdulillah.

Tapi...ada beberapa sebab karena beberapa faktor yang membuat renvcana kita  untuk bertemu dan bersama sejenak kelihatannya tak bakal bisa terwujud, aku kecewa dan sangat kecewa selkkali, tapi aku berusaha faham bahwa ini semua adalah keniscahyaan bahwa pada akhirnya kita ....sendirian !!

Meskipun aku sudah mengantisipasi sejak jauh-jauh hari dan berusaha tidak memiliki harapan apa-apa selain hanya melaksanakannya saja, menguatkan mental dan hati sedemikian rupa namun tak urung aku sedih juga !!

Apa mau dikata....kata hati tak pernah salah, harus bisa ,menerima bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik, dipandang dari sudut manapun semampumu, tetap itulah yang terbaik. Belajar ikhlas menerima termasuk belajar menerima kekecewaan hati sebagai hal yang tidak harus menjadi luka.