Panglipoer

Selamat datang 
di blog Panglipoer 
mari meraih inspirasi sambil ngopi 



Di sini aku menulis




aku menulis, tentang apa saja, sesukaku, semauku,entah penting atau tidak penting, setidaknya aku telah "menorehkan tinta" disini...

Ya, sudah lama, sejak jaman aku memakai pulpen tinta seperti inilah aku mulai senang menulis dan banyak menulis, tentang apa saja dan kepada siapa saja. Karena kegemaranku menulis itulah aku merasa membutuhkan pembaca, syukur alhamdulillah pada waktu itu aku berkesempatan mendapatkan teman pena yang sangat banyak melalui tulisanku di surat pembaca sebuah majalah.
Tapi semuanya terus berproses, demikian juga tentang pertemanan, evolusi terus berlangsung hingga akhirnya hanya tinggal beberapa orang saja yang bertahan tetap bisa berkomunikasi denganku melalui pena,kemudian mengerucut menjadi dua sampai tiga orang dan akhirnya menjadi hanya satu orang yang bertahan lama bertahun-tahun hingga akhirnya seiring waktu berjalan menjadi tak tersisa satupun!!


Pada jamanku aku menjadi tampak lebih kuno dari usiaku karena kebiasaan menulis menggunakan tinta seperti orang-orang jaman sebelum  tahun 60an, tentu tidak ada yang aneh bagiku, mungkin itu hanya masalah kebiasaan saja, yang turun temurun dan kebetulan aku bisa menerima transfer budaya itu. Ayahku adalah yang pertama memberikan pulpen tinta model ini padaku,dan mengajarkan aku teknik menulis yang tidak boleh putus dalam setiap kata. Aku terus melatih diri, menulis dan menulis..... keuntungannya aku mempunyai tulisan tangan klasik, bagus, dan sesuai dengan kaidah penulisan yang benar tentang putus sambungnya huruf-huruf dalam satu kata.
Related image

Dulu aku sangat suka menulis, terutama menulis surat untuk teman-teman pena yang tak pernah kujumpai secara langsung hingga kini bahkan sampai kami tak berteman lagi.

Menulis surat bukan sekedar untuk membalas surat yang kuterima, tapi memang aku gemar menulis / korespondensi untuk menceritakan tentang banyak hal melalui tulisan. Interaksi itu ada dan nyata, meskipun  secara fisik tak pernah bersua. Sisi baiknya aku bisa menyalurkan hobby menulis dan berkata-kata melalui tulisan, menyampaikan pikiran, cara pandang tentang sesuatu, dan lain-lain dan bisa  mendapat respon langsung seperti saran dan kritik dari orang yang menerimanya. Karena itulah korespondensiku dengan teman-teman penaku adalah surat-surat yang tebal, berlembar-lembar, sampai kadang-kadang was-was dengan bea perangko setiap kali sampai di kantor pos karena melebihi berat standar.

Ada cerita tentang teman pena yang berprofesi sebagai wartawan, dia selalu menulis sangat panjang, berlembar-lembar, dengan diketik spasi rapat (mungkin spasi satu)  tapi tidak begitu interaktif, tidak menanggapi atau membahas suatu topik yang berhubungan dengan bahasa tulisanku sebelumnya, melainkan menulis sendiri apa yang sedang dimauinya, dan bagiku membaca suratnya menjadi sangat membosankan, seperti membaca koran apalagi dengan gaya ketikan dengan spasi yang sangat rapat. Entah apa maunya, apakah supaya irit space sehingga tidak akan ada masalah gramasi dalam pengiriman pos nya atau apa, entahlah...tapi sejujurnya aku lebih menyukai surat dengan tulisan tangan.

Ini adalah botol tinta legendaris, yang kemungkinan besar
makin tak dikenal lagi, Tinta Quink parker warna hitam, dan ada merk satu lagi yang dulu sering juga kugunakan yaitu Hero. Umumnya ada dua pilihan warna yaitu hitam dan biru. Diperlukan ketrampilan khusus lainnya yang menyertai kebiasaan menulis dengan pulpen tinta seperti ini yaitu mengisi tinta !! tentu saja harus dengan apik, teliti, dan cermat agar tidak belepotan kemana-mana. maka, aku pun
menjadi sangat terbiasa dengan semua hal itu, bahkan mungkin masuk kategori sangat trampil..hehe....

Image result for pulpen tinta parkerPulpenkupun tak hanya satu lhooo....., beberapa kubeli dengan mengikuti trend yang ada di pasaran dan tentu saja yang terjangkau kantong, seingatku ada yang polos, ada yang loreng, dan yang agak berkesan adalah pemberian seorang murid semasa menjadi guru di salah satu SMA negeri di Bandung, rupanya dia sangat memperhatikan kebiasaanku itu, dan dia sengaja memberikan pulpen tinta di hari ulang tahunku yang setahuku ia sendiri tak terlalu terampil menggunakannya.

Tulisan tangan adalah ketrampilan khusus  yang bisa dicapai karena latihan dan kebiasaan, dan tulisan tangan juga merupakan identitas karena tiap-tiap orang akan mempunyai goresan yang berbeda, barangkali memang tak ada dua orang yang tulisannya persis sama. Tentang tulisan indah seingatku hanya diajarkan saat di sekolah dasar, dan sesudah itu seperti menjadi tidak penting. Memang orang yang memiliki tulisan bagus tidak akan lebih menonjol dari prestasi akademik yang diwakili dengan nilai angka-angka. Tulisan tangan sebagus apapun akhirnya hanya menjadi identitas kepribadian seseorang semata, tak pernah menyentuh ranah prestasi

Kini jaman telah jauh berubah,makin berkurang kegiatan menulis tangan, surat menyurat tulisan tangan yang dikirim via pos sudah bukan zamannya lagi, sudah tergantikan dengan email, sms atau chatting whatsapp, dan akhirnya cukup dengan tuts keyboard & keypad pada handphone menjadi sarana paling mudah dan praktis untuk berkirim pesan, apalagi tak perlu menulis berulang-ulang untuk hal yang sama, cukup copy paste saja. begitulah pula kini aku menulis...
Pulpen tinta sudah kutanggalkan dan entah sudah kemana tak tentu rimbanya, seharusnya aku menyimpannya menjadi sebuah kenangan peradaban zaman, tapi karena beberapa kali pindah rumah membuatku tak bisa mengabadikannya lagi. Ternyata bahwa sebuah kenangan sesungguhnya mengingatkan bahwa kita telah cukup jauh berjalan melintasi zaman yang terus berubah......salam nostalgia untuk semua...***Arkenie***

Image result for pulpen tinta parker



No comments:

Post a Comment