Tempaanku tak kurang-kurang,
stelah sekian lama aku ditempa dengan ketercekaman rasa
yang tiada akhir,
dan setelah fase itu terlampaui,
kemudian aku kembali ditempa dengan luka sakit hati
tanpa berkesudahan.
Aku terlanjur berkubang pilu,
rasanya tak ada lagi kebahagiaan yang lebih berarti bagiku
kecuali jika memang ada dan bisa kureguk kebahagiaan
yang sebanding dengan perjalanan panjangku
yang penuh "luka".
Kurasa aku tak lagi mendambakan kebahagiaan,
aku juga tak merindukan itu
apalagi mengangankannya.
Aku juga tak ingin lagi dihargai karena mungkin aku tak cukup untuk itu,
aku juga tak ingin dihormati bila memang aku tak cukup terhormat,
aku tak mengharapkan untuk dimengerti karena aku tahu kau tak akan mampu untuk itu.
Banyak perbedaan antara kita,
aku tak ingin lalu menjadi ada kesamaan.
Biarlah perbedaan selalu mewarnai pemikiran dan rasa kita,
sekiranya saja kau tahu apa yang ku mau...
Aku hanya ingin merasa nyaman.
Ini bukan supaya aku berbahagia,
tapi hanya sekedar untuk tidak menambah luka
yang makin dalam...diulang-ulang
karena aku mulai merasa tak lagi kuat untuk menanggungnya.
Maafkan akan keterbatasanku.
Kp20102013
Saturday, October 19, 2013
Monday, October 14, 2013
Ied
Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...
Aku tidak pergi sholad ied, karena efek peristiwa kemaren dan beberapa hari sebelumnya, tak bisa kujelaskan secara detail, namun inilah senyatanya.
Aku terperangkap, terkungkung, dan terpenjara atas nama beberapa alasan yang dilatarbelakangi oleh ketidakpercayaan dan kecurigaan akibat pikiran negatif yang terus berkembang menguasai diri.
Inilah "Qurbanku" yang sesungguhnya....harus ikhlas tak bisa ikut sholad Ied...
Aku tidak pergi sholad ied, karena efek peristiwa kemaren dan beberapa hari sebelumnya, tak bisa kujelaskan secara detail, namun inilah senyatanya.
Aku terperangkap, terkungkung, dan terpenjara atas nama beberapa alasan yang dilatarbelakangi oleh ketidakpercayaan dan kecurigaan akibat pikiran negatif yang terus berkembang menguasai diri.
Inilah "Qurbanku" yang sesungguhnya....harus ikhlas tak bisa ikut sholad Ied...
Malam takbir
Malam takbir...jeda sejenak karena memasuki fajar menjelang subuh.
Tak ada aktifitas apa-apa untuk menyambut Hari Raya Qurban tahun ini. Tak ada sesuatu yang menyentuh rasa, tak ada terharu, tak ada khidmad dan kebijaksanaan, tak ad kangen-kangenan kumpul dengan keluarga misalnya, masak-masak.makan-makan, melihat pemotongan hewan qurban,dsb. Semuanya kembali ke titik Nol.
Tak ada rencana apapun, paling ekstrem adalah tidak ikut sholad Ied di lapangan.
Berawal dari qurban sekeluarga di nun jauh disana...yang gemanya tak menyentuh qolbu sama sekali, semuanya sirna, tidak bereksan, hampa, kosong,suwung...
Aku dianggap biang keladinya, padahal bukan maksudku seperti itu. Tapi apa daya...aku terlanjur dituduh secara keji.
Tak ada ruang aku menjelaskan maksud sebenarnya, kata-kataku terlanjur ditangkap sekenanya dan ditafsirkan menurut pikiran dan pandangannya sendiri ang diyakini benar sendiri.
Aku yang punya gagasan, aku pula yang mengusulkan, namun aku juga yang dianggap tidak mau,tidak ikhlas,dsb..dsb..
Anggapan dan tuduhan itu sendiri sebenarnya sudah gugur atau cacat hukum karena Ini adalah hal yang sangat kontradiksi.
Kesan lain yang bisa dicermati adalah dia terlalu memaksakan kehendak, lupakah bahwa segala sesuatu itu "Insya Allah" artinya hanya Allah yang kuasa untuk menentukan. Allah punya banyak cara dan hak sepenuhnya untuk menetapkan siapa saja yang jadi lakon atau pemeran atas rangkaian sesuatu hal. Aku, is A, is B, atau siapapun yang terkait,terlibat,dan berperan itu semua atas kehendak Allah semata. Kita hanya bisa ikhlas menerima apapun yang terjadi, tidak perlu menyalahkan dan menghukum orang2 lain ketika maksudmu tidak kesampaian. Itu artinya Allah belum mengijinkan, mungkin demi menyelamatkan kita...
Gak perlu maksa supaya ini atau itu, itu justru menunjukkan ketidakikhlasanmu sendiri. Maksudmu yang penuh harap itu sama saja terlalu bermuatan pamrih, lalu dimana keikhlasanmu ?
Apapun yang kau lakukan, jika benar didasari oleh keikhlasan yang tulus, maka kau tak berhak memarahi siapapun atas dasar apapun, karena dalam domain kita sebagai manusia sesungguhnya kita ini tak berdaya apa-apa termasuk untuk berkehendak. # Selamat Idul Qurban 1434H #
Tak ada aktifitas apa-apa untuk menyambut Hari Raya Qurban tahun ini. Tak ada sesuatu yang menyentuh rasa, tak ada terharu, tak ada khidmad dan kebijaksanaan, tak ad kangen-kangenan kumpul dengan keluarga misalnya, masak-masak.makan-makan, melihat pemotongan hewan qurban,dsb. Semuanya kembali ke titik Nol.
Tak ada rencana apapun, paling ekstrem adalah tidak ikut sholad Ied di lapangan.
Berawal dari qurban sekeluarga di nun jauh disana...yang gemanya tak menyentuh qolbu sama sekali, semuanya sirna, tidak bereksan, hampa, kosong,suwung...
Aku dianggap biang keladinya, padahal bukan maksudku seperti itu. Tapi apa daya...aku terlanjur dituduh secara keji.
Tak ada ruang aku menjelaskan maksud sebenarnya, kata-kataku terlanjur ditangkap sekenanya dan ditafsirkan menurut pikiran dan pandangannya sendiri ang diyakini benar sendiri.
Aku yang punya gagasan, aku pula yang mengusulkan, namun aku juga yang dianggap tidak mau,tidak ikhlas,dsb..dsb..
Anggapan dan tuduhan itu sendiri sebenarnya sudah gugur atau cacat hukum karena Ini adalah hal yang sangat kontradiksi.
Kesan lain yang bisa dicermati adalah dia terlalu memaksakan kehendak, lupakah bahwa segala sesuatu itu "Insya Allah" artinya hanya Allah yang kuasa untuk menentukan. Allah punya banyak cara dan hak sepenuhnya untuk menetapkan siapa saja yang jadi lakon atau pemeran atas rangkaian sesuatu hal. Aku, is A, is B, atau siapapun yang terkait,terlibat,dan berperan itu semua atas kehendak Allah semata. Kita hanya bisa ikhlas menerima apapun yang terjadi, tidak perlu menyalahkan dan menghukum orang2 lain ketika maksudmu tidak kesampaian. Itu artinya Allah belum mengijinkan, mungkin demi menyelamatkan kita...
Gak perlu maksa supaya ini atau itu, itu justru menunjukkan ketidakikhlasanmu sendiri. Maksudmu yang penuh harap itu sama saja terlalu bermuatan pamrih, lalu dimana keikhlasanmu ?
Apapun yang kau lakukan, jika benar didasari oleh keikhlasan yang tulus, maka kau tak berhak memarahi siapapun atas dasar apapun, karena dalam domain kita sebagai manusia sesungguhnya kita ini tak berdaya apa-apa termasuk untuk berkehendak. # Selamat Idul Qurban 1434H #
Gila
Ini mungkin kata paling tepat dan mewakili keadaan yang sebenarnya. Sesuatu yang nyata telah terjadi secara super bebas, merdeka, nabrak semua rambu-rambu dan aturan yang ada. Begitu brutal dan sangat liar, membabi buta dengan sumpah serapah yang mengerikan, berteriak,menghardik,membentak,mengaum,dan melolong-lolong...dasyat !!
Sulit mempercayai bahwa saya melihat,menyaksikan,dan mengalami dan menjadi obyek dalam episode yang demikian ini.
Sesuatu yang awalnya hanya kukenal dalam acting adegan marah para aktor film dan sinetron, ternyata ada dalam dunia nyata, yaitu duniaku sendiri, dan selanjutnya dapat kau bayangkan...akulah sasarannya !!
Ini memang bukan kali pertama, bahkan mungkin sudah ratusan kali terjadi dalam kurun waktu hampir puluhan tahun.
Bosan dan sungguh sangat bosan, hidup dengan irama keras dan kasar. Sedikit saja masalah hal sekecil atau sepele apapun, akan selalu diposisikan sebagai hal besar dan luar biasa yang harus disikapi dengan kemarahan yang meledak-ledak luar biasa yang mampu membinasakan segala sesuatu. Ini sungguh bertolak belakang dengan naluriku yang lembut,halus,dan jiwa oriented.
Begitulah yang terjadi bila diri selalu dikuasai oleh pemikiran negatif yang penuh syak wasangka, pikiran menjadi liar dalam alurnya sendiri yang diyakini hanya bisa benar sendiri. Tidak ada negosiasi, tanya jawab, musyawarah, apalagi kompromi !!
Barangkali begitulah yang disebut kesetanan dan gelap mata. Sifat-sifat manusia bisa benar2 sirna, Nauzubillah...
Ini belum membahas titik permasalahan, yang Insya Allah kelak bisa kubahas lebih rinci lagi.
"Selamat Idul Qurban besok 10 Dzulhijah yang bertepatan hari selasa 15 Okt 2013"
Subscribe to:
Posts (Atom)