Ini kupon diskon yang kuperoleh bersamaan dengan struk belanja di salah satu pusat perbelanjaan.
Pulang belanja, setelah nyampai di rumah kebiasaanku adalah ngecek struk dan barang belanjaan, aku rasa ini standar banget selain karena kebiasaan setiap kali ngecek keluar masuknya barang di kerjaan.
Olalaa...aku baru tahu kalau di bagian bawah struk ada dua kupon belanja yang kudapat, yaitu Kupon discount 25% dan kupon discount senilai Rp 100.000. Tapi keduanya hanya berlaku untuk pembelian barang tertentu dan hanya pada tanggal struk dibuat,dan tidak dapat diuangkan,bla..bla..(Standar kupon hadiah)
Aku tertegun...ini apa-apaan maksudnya? Pemberian kupon discount tanpa pemberitahuan dan tanpa informasi apapun, terlebih lagi tercetak di bagian bawah print out struk yang kadang tintanya tak jelas. Selain itu bukankah hampir dapat dipastikan bahwa kebiasaan sebagian besar orang yang menerima struk dari kasir tidak sertamerta membacanya dan menelitinya? Lagipula kita akan datang membayar di kasir biasanya setelah belanjaan dirasa cukup atau sudah lelah atau karena segera ada urusan lain, jadi umumnya tidak terpikirkan untuk belanja lagi, kalaupun ada yang kurang mungkin akan memenuhinya di lain waktu, paling tidak karena sudah direpotkan oleh barang belanjaan yang telah dibayar.
Jadi maksudku, penerbitas kupon discount model seperti itu kurasa masuk kategori Modus. Pengelola sudah memperkirakan kebiasaan2 konsumennya, jadi seolah-olah yang penting management sudah "berbaik hati" memberikan berbagai macam discount yang banyak pada konsumennya, soal apakah sebagian besar konsumen tidak bisa memanfaatkan kuponnya...memang itulah yang diharapkan. Dengan kata lain seolah-olah management telah membuat program yang ramah konsumen, padahal sesungguhnya mereka tak memberikan apa-apa. Itu adalah program rekayasa atau akal-akalan, ingin memperoleh kesan memberi meskipun tak ada penerimanya, benar-benar pemberian yang mubatzir, inikah yang namanya pencitraan???
Oh...untunglah aku tak pernah mengharapkan hadiah, aku lebih percaya bahwa jika ingin memperoleh sesuatu harus dengan sesuatu usaha pula...tentunya adalah usaha yang baik dan yang benar. ***KP/12Juli2015/Ark***
Powered by Telkomsel BlackBerry®