air...air...air....

Mie Tarik

hari kedua di negeri angin mamiri: 

Tengah hari lapar menyerang, mencari makan siang terdekat dari tempat menginap adalah di mall Panakukkang, sudah capek muter-muter blom juga ketemu yang cocok, akhirnya balik aja dech karena tadi pas lewat pintu masuk belakang ada yg jualan mie hotplat sptnya menarik, iseng2 nyobain ah, mumpung lapar. Rupanya nama menunya Mie Tarik !! Entah bagaimana asal usulnya kenapa dinamai mie tarik, whateverlah...langsung pesen mie tarik seafood hotplat dan teh panas !! Begitu terhidang...woww...big porsi rupanya...(rada ketar ketir takut gak sanggup ngabisin). Sajian hotplat nya lumayan menggugah selera, mie nya besar2 agak berbeda dgn yg standar di bakso atau mi ayam atau mie goreng konvensional, pokoknya kelihatannya bakal cepat mengenyangkan...
Tadi Kupesan mie tarik seafood, kubayangkan ada udang atau ikan filletnya gitu eh ternyata mungkin semuanya itu sudah terangkum dalam sossis besar yang dipotong2 serong, soalnya indikasi seafoodnya tak nampak sama skali, menurutku. Its okeylah kusantap sambil menyimak rasa disetiap helai mie nya, dan berusaha menghabiskan meski agak sedikit susah payah karena kekenyangan. Alhamdulillah bisa terselesaikan target untuk menghabiskan, namun aku merasa tak akan pernah memesan makanan sejenis ini lagi. Cukup sudah! Kalau harus kuberikan score antara 1 sampai 10, maka nilainya 6 sajalah....soalnya untuk sampai pada suapan terakhir butuh banyak perjuangan bukan kenikmatan.  Oke dech pir.... tarikkkk...!!! :D

Memburu sunset di pantai Losari

asli...sunsetnya ga dapet gara-gara .terjebak macet, 

ya okaylah kita menyusuri malam sepanjang pantai Losari, dan deretan kursi sepanjang jalan menarik perhatian untuk duduk sambil mengistirahatkan kaki yang sudah mulai menua jadi cepat capek rasanya,..

Kuliner yang ditawarkan hanya ada dua macam menu dominan yaitu pisang epek dan sarabba, selanjutnya kami putuskan hanya pesan sarabba....sekotengnya Makassar

Selamat pagiii...

pagiku tersaji secangkir kopi panas, ini seperti hampir menjadi rutinitas sehari-hari, yaa...inilah pagiku.
Menuruni pagi dengan panorama lembah yang gersang di musim kemarau, tapi hamparan langit luas yang menyelimuti pagi seperti memberi semangat tersendiri untuk merangkai rencana sepanjang hari, esok,dan selanjutnya...
Dan pagi ini, aku merangkai kata-kata...