Saturday, December 31, 2016

Selamat tahun baru 2017

Selamat pagi Minggu, selamat pagi hari baru,bulan baru, tahun baru 2017...
Pagi ini kuawali dengan bangun agak kesiangan kira2 5 menit setelah adzan subuh usai, itupun dibangunkan oleh dering suara telpon anakku yang ternyata sudah di depan pintu, pulang dari tahun baruan bersama teman-temannya di salah satu tempat wisata di kota kecil kami. Sedianya ia tidak akan pulang secepat ini, berhubung tadi malam ku whatsapp info duka dari keluarga yg meninggal dan harus bertakjiyiah kesana sebelum dimakamkan, dengan perhitungan skitar satu jam perjalanan ke tkp maka pulanglah ia subuh-subuh...
Setelah mereka pergi, barulah pagiku dimulai dengan secangkir kopi dan sepiring nasi goreng ayam sederhana (masak bwt makan sendiri saja jadi yg praktis2 saja).
Selebihnya, kunikmati santapanku sambil menatap langit dan menuruni lembah yang mulai rimbun, daun pohon pisang yang melebat, pohon mangga yang mulai meninggi, daun pohon kerapang yang menjuntai rimbun saling berkolaborasi menutup 'langitku', namun keasrian pedestrian, dan kesejukan alam desa sangat melindungi dari polusi dari jalan raya nasional yang berjarak kurang dari 1km dari tempatku disini....selamat pagi, selamat tahun 2017 dengan penuh harapan meraih sukses dan keberhasilan gemilang untuk apa yang telah dan sedang dikerjakan, semoga.... (Kp01012017)

Sunday, December 25, 2016

Kotak benangku Baru...!!!

koleksi benangku sebenarnya sudah tersimpan di dalam box, pada rak khusus sewing storage, tapi lama-lama kecenderungannya menjadi lebih awet berantakan seperti foto di bawah ini..

before
Idea my son untuk merapikannya, dibuatlah papan ringan dari triplek dengan paku-paku kecil, tetap tersimpan di dalam box namun kini menjadi lebih awet dan memudahkan pengambilan saat diperlukan, lihatlah hasil jadinya.....siiip kan????

after


New.... thread wall

made by my son
Ini kreasi putraku yang paling ganteng sedunia, dia sangat memperhatrikan kebutuhan mamanya. Dari sisa stock kawat, dia buat sedemikian rupa sehingga bisa difungsikan menjadi temapt benang dan label di bagian bawahnya. cukup ergonomis bukan???




Saturday, December 3, 2016

Maksi bisnis

Ini bukan sekedar makan siang biasa, makanya kuberi judul makan siang bisnis, tau kenapa? memang benar pas jam makan siang meskipun sudah termasuk kategori terlambat, dan memang benar sudah berada di zona perut lapar, tapi apapun itu tetap saja fokusnya bukan pada proses makannya ataupun pilihan menu yang seabrek terhidang di meja, sebab konsentrasinya masih tentang goal-goal planning job deskription, sebab waktunya yang sangat terbatas, sempit, mepet, dilengkapi dengan jalur perjalanan yang macet pula, lengkap sudah !! sehingga rasanya malah jadi kurang bisa menikmati apa yang disantap.
Ceritanya pada suatu ketika pas di ibukota seharian capek berat terjebak macet ber jam-jam setelah muter muter melewati jalan alternatif yang ternyata juga macet semua untuk menuju lokasi calon buyer baru, eh...ternyata dan ternyata titik sasaran yang dituju ketika ketemu ternyata penghuninya sudah pindah rumah jadilah belok arah dan kena macet lagi berjam-jam lagi, olala... makan siangpun terlambat total....sudah hampir jam tiga sore baru berkesempatan singgah di tempat makan, itupun kebetulan karena terlewati jalur pulang setelah urusan beres. jadi langsung dech belok singgah untuk makan siang, Sebenarnya sudah  kelewat jauh dari masa kritis jam makan siang, sehingga biarpun hidangan penuh di meja, dan ketemu makanan favorit sekalipun tapi urusan nafsu makan rasanya jadi tersendat...alias gak bisa lahap....owgh!!


sewing kit

Horeeee....
selesai juga akhirnya sewing kit, buatanku sendiri.
berbahan dasar kain grey slub dengan aksen batik motif Maluku dan beberapa pita pemanis. Karena membuat sendiri jadi fungsinya bisa diatur sesuai kebutuhan,
di ruang yang agak kosong kugantung boneka oleh-oleh dari boss ku dulu sewaktu beliaunya berlibur ke Jepang. Overall.....siiiplah....pokoknya fungsional.....hehee

reuseable bag BTM

Reuseable Bag Batik

Ini produk inovasi kami, kami sebut Reuseable Bag Batik, karena diperuntukkan untuk digunakan berulang kali, jika kotor bisa dicuci
Sederhana, simple, praktis, inovatif, dan yang penting sangat fungsional !!
Idenya berasal dari shopping bag plastik, mengingat sampah plastik volumenya selalu meningkat dari waktu ke waktu dan hal itu merupakan ancaman terhadap lingkungan, maka kami hadirkan tas serupa yang terbuat dari kain batik yang kami sebut reuseable Bag.
Reuseable Bag batik produksi kami dibuat dari kain batik cap berbahan katun dan bisa dilipat dan ada pengait untuk gantungan kunci, sehingga bisa dibawa kemanapun pergi termasuk saat masuk toko, sehingga ketika belanja sudah siap bawa bag sendiri, dan memang itulah yang dicanangkan sebagai gerakan mengurangi sampah plastik.
Mari mulai gunakan Reuseable bag menuju Go Green !!



Before
after

Button creation

kreasi kancing


akhirnya, koleksi kancing yang sudah sangat lama menghuni box storage kini bisa tampil beda, menjadi kalung cantik nan unik, menarik bukan???? ada yang minat????

akhir pekan

akhir pekan



Yang menjadi fokus foto ini bukan orangnya lhoo...tapi carton box alias dus-nya!!
Ya....,mengambil pesanan dus pun dilakukan berdua...sama seperti kerjaan packing sampai pengiriman barang. Pekerjaan ini memang lumayan menyita energi kami yang makin menua,..jarak tempuh lebih dari 25km ke bandara menjadi pekerjaan rutin di akhir minggu, biasanya sekalian belanja kebutuhan sehari-hari dan keperluan "home office"ku sekalian sedikit memanjakan diri dengan wisata kuliner.

Beginilah acara akhir pekanku bersama "my husband", melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari dan masuk ke rutinitas mingguan,hehee.... Begitulah ketika pekerjaan dari A sampai Z harus dikerjakan sendiri # efek gak punya karyawan #  Alhamdulillah semoga berkah.... amiin

Packing done !!

Packing done !!

Prepare Shipment...
Ini hampir merupakan kegiatan rutin di hari-hari menuju akhir minggu kami, ya....packing dan menyiapkan pengiriman barang ke bandara yang jaraknya lebih dari satu jam berkendaraan. Volumenya menyesuaikan saja dengan kemampuan yang kerja dan kapasitas bagasi mobil dan alhamdulillah sejauh ini selalu klop alias tidak ada masalah, kalaupun sekali waktu over load ya berarti lanjut besoknya lagi, begitulah.
Mencuri start pekerjaan memang memudahkan dan membuat nyaman karena tidak dikejar-kejar deadline, tapi ya tetap saja ada resikonya .....tapi bisa diminimalisir.
Setelah mengirim barang ke agent cargo, barulah agak lega menuju akhir pekan dengan santai, kadang sengaja ke pasar dekat pantai keesokan harinya untuk berburu seafood mentah untuk dimasak sendiri sesuai selera masakan rumahan, atau sekedar jalan pagi mengelilingi alun-alun di pusat kota.
Hari-hariku sederhana bukan?

My Home office

Ini sudut lain my home office yang spacenya terasa makin menyempit karena sebagian digunakan sebagai kamar tidur sementara, tapi ukuran ruang yang menyempit tidak membuat space kerjaan berkurang, semuanya tetap berjalan normal hanya butuh kesabaran dan ketelatenan sedikit karena meja harus bisa difungsikan secara bergantian.


 

sketch fashion design

Sketch

Project.
Hobby lama coba digali kembali, lumayan juga.....

cutting fabric

Cutting fabric

Hari ini acaraku cutting fabric, ada beberapa kain sisa stock,namanya kain sisa jadi campuran dech, dalam artian beraneka ragam motif dan warnanya, alhasil beraneka pula design modelnya. Prinsipnya meskipun stylenya basic, namun tetap trendy dan gaya, dan tentunya... nyaman dipakai!! 

Problem menjahit kain campuran warna warni adalah resiko bolak-balik ganti benang, sedangkan keuntungannya adalah bisa gonta ganti model dan designnya. Beberapa orang ada yang lebih senang membuat satu model yang sama apalagi yang simple, tapi aku lebih suka membuat beraneka model, jadi tidak bosan ketika mengerjakannya. aneh bukan? Ahh...nggak juga, itu sih tergantung minat saja...hehee....



nah....akhirnya selesai jahitanku, tunik cantik untuk my customer !!

Tunik BTM


My sewingroom 4


sudut lain dari sewingroom ku, fotonya agak burem...kualitas foto hp yang sengaja resolusinya tidak dimaksimalkan demi supaya size tidak terlalu besar, maklum kebanyakan file foto hehee...

  disinilah aku berkreasi membuat apa saja yang sedang menarik mood dan minat, mulai dari craft atau sekedar jahit baju dan permak

My sewingroom 3


Sewingroomku bermetamorfosa selalu....
karena selalu berubah, sangat dinamis, paling tidak saat beberes pasti sambil ada perubahan ini dan itu disana dan sini. Jikalau ada kekurangan sedikit pada zona kenyamanan saat bekerja maka langsung saja dilakukan perubahan dengan pertimbangan kenyamanan,ergonomis,dan kepraktisan saat difungsikan. Pada view pertama, hanger blom punya space karena masih setengah livingroom, lama-lama nekad saja dech, kursi harus dipindah demi hanger baju hasil karya, hahahaaaa.....



My sewing room2


Kini, disini ruang jahitku, di central ruangan, lumayanlah.....
livingroom tergusur oleh sewingroom, apa boleh buat, saat pekerjaan datang dan butuh space yang lebih luas akhirnya disinilah kugelar kerjaan....



my sewing room


sewing project

sewing project


Saat situasi sedang tidak menentu, aku mengisinya dengan turun tangan sendiri untuk menyelesaikan sewing project blouse biru yang deadline, alhamdulillah selesailah sudah meskipun item lainnya dikerjakan oleh rekanan yang sudah terbiasa membantu setiap project.  Setelah project blouse selesai, tumbanglah daku....bahasa lumrahnya 'kecapaian', sempat panas badan semalam tapi lemesnya hingga berhari-hari......setelah terasa lebih fit dan bisa beraktifitas secara normal, tiba-tiba datanglah kiriman kain ini, pure sewing project, dan karena modelnyapun cukup simple maka kukerjakan sendiri lagi akhirnya....selesailah 10pcs simple blouse, alhamdulillah.



















Jangan melihat besar kecilnya pekerjaan, tapi bisa atau tidak kita mengerjakannya, mampu atau tidak kita menanganinya, jika kita bisa dan mampu, apapun itu dengan niat baik mengerjakan dan dengan sepenuh hati mensyukurinya, Insya Allah membuat buntut panjang yang to be continue....bersambung terus menerus tanpa putus, sampai keteteran jika harus selalu mengerjakannya sendirian, ..... Itulah makna keberkahan. amiiiin ya Robb.

My sewing room 1


Ahaa....ini dia...My sewing room !! 
Akhirnya ruang jahitku berani tayang disini.
sebelumnya agak underestimate gitu...and rada-rada kurang pede alias malu hati karena kondisinya yang selalu berantakan dan tak sedap dipandang apalagi difoto karena selalu seperti kapal pecah!!
Akhirnya setelah takberesin dikit-dikit dan kurasa pantas, maka aku coba foto satu-per satu....itupun  per bagian saja dulu yee....


Ini mesin jahit prtable pertamaku (mesin lama belum sempat difoto). Ini bukan sembarang mesin jahit bagiku, karena kehadirannya memberikan kesan tersendiri bagiku, begitu istimewa dan akhirnya ini benar-benar mesin jahit pribadiku,

ini salah satu sudut ruang jahitku, Kalau kondisi normal itu meja mesin obras tak pernah clean and kinclong begitu...hihihiii...


dan inilah sebagian koleksi batik kreasiku (yang belum dikirim ke pelanggan) yang minat batik cap eksklusif dengan thema khusus yang dijamin tidak pasaran, boleh merapat....apalagi kalau minat buat jualan, wellcame reseller....





















Ini sebagian koleksi canting batikku







Menjahit yuk...

Menjahit yuk...

Menjahit, sepertinya pekerjaan yang kurang populer dan keren terutama bagi para remaja apalagi yang berada di perkotaan, bisa jadi karena kurangnya waktu senggang, tidak hobby, dan apalagi produk jahitan saat kini sangat mudah diperoleh dimana saja, baik di supermarket maupun di toko-toko online.
Tapi tahukah anda, bila ketertarikan telah begitu kuat, dan didukung waktu luang serta beberapa peralatan yang diperlukan, maka pekerjaan menjahit bukan saja menjadi hal yang mengasyikkan tapi juga menguntungkan ....jadinya keren juga kan?

menjahit bukan hanya pekerjaan ibu-ibu lhoo....remaja putri suatu saat kelak juga akan menjadi seorang ibu, dan salah satu naluri keibuan adalah ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Bayangkan bila suatu saat harus memasang badge seragam sekolah anak-anak misalnya, atau ada kancing baju suami yang lepas, bukan hal yang sulit untuk mengatasi masalah yang demikian bagi seorang ibu yang terampil, bandingkan jika menunda karena harus pergi ke tukang permak dulu bukan? dan biasanya akan lebih menyenangkan dan menjadi sangat istimewa kalau sesuatu itu adalah buatan sang ibu. Ada kebanggan tersendiri ketika sesuatu itu adalah buah karya sang ibu, eklusifitasnya tak tertandingi dan tak ada duanya, karena ibu adalah kebanggan suami dan putra putrinya...# Selamat hari ibu 22 Desember 2015 # 

Over load

Ketika bagian ekspedisi pakai motor overload alias bawa muatan melebihi kapasitas, agak riskan sebenarnya mengingat jarak tempuh menuju ke cargo di bandara cukup jauh, akhirnya kini ekspedisi harus menggunakan kendaraan beroda empat alias mobil, alhamdulillah



Project tas


Beginilah suasana sanggar alias workshop-ku saat kejar tayang menyelesaikan satu project tas batik, order yang sudah dekat deadline....begitu awut-awutan sampai bingung mau ngomong apa yaaa....wkwkkk

My home office


Officeku berubah untuk sementara, biarpun sementara harus nyaman meski darurat, biarpun darurat tapi kondisinya harus tetap office....wellcame job.

Lunch Bag

Tas perca batik untuk membawa bekal makan siang....beberapa wadah di dekatnya muat masuk semua ke dalamnya, 




Friday, October 21, 2016

Perubahan


suatu perubahan cukup besar dan mendasar sedang berlangsung dalam kehidupanku
Beberapa keputusan besar telah kubuat dengan niat dan keyakinan Lillahitaalla.......
semata-mata hanya karena Allah, demi Allah, dan untuk Allah

Kemudian hal itulah yang mendasari langkah-langkahku kemudian, meski tidak sepenuhnya mulus, atau sukses sesuai harapan, namun rasa syukur selalu menyertai karena segala sesuatunya ternyata tetap bisa berjalan.***Arkeni Ps 6 Maret 2009

Saturday, September 3, 2016

bicara

orang bicara apa yang diyakininya benar, tapi kebenaran tak melulu hanya yag dikatakannya. Kebenaran juga bisa ada tempat lain, pada pemikiran orang lain termasuk aku. Kalau ada perbedaan pandangan itu bukan selalu soal benar-salah melainkan tergantung sudut pandang dan latar belakang serta latar depan cara berfikir kita, selebihnya hanya soal selera.
Mengenai pandangan hidup, harapan, obsesi dan mimpi tiap-tiap orang itu berbeda, tapi mimpi tetap harus ada dan tak melulu soal benar atau salah, nyata atau tidak, terbukti atau tidak,terealisir atau tidak,dsb..dsb....
jadi kalau orang lain punya mimpi yang tak serupa atau sejalan dengan mimpimu atau bahkan bertentangan sekalipun tak perlu kau meng justifikasinya. Mimpi itu adalah penuntun perjalanan melalui hari-hari....dan setiap orang memiliki jalan yang berbeda. kisah orang lain boleh jadi menginspirasi kita tapi bukan berarti kita harus menirunya, atau ingin menjadi seperti itu.
...(bersambung)

Tuesday, August 30, 2016

Rotiku

Akhirnya jadi juga rotiku, karena isinya sosis ukuran jumbo jadi satu adonan roti yang kubuat hanya bisa jadi 4 pcs saja,... oh...rotiku jumbo !!!
Tapi lumayan mantaplah, makan satu kuenyangnya bukan main. ada yang minat????
dari resep roti unyil tapi diisi sosis jumbo, akhirnya hanya jadi 4 pcs saja....hehee...

ini posisi sebelum masuk oven
Hmm...rasa-rasanya terlalu big size yaa...???




tentang rasa

ada sesuatu rasa, yang mungkin hanya aku saja yang bisa merasakannya, dan lagi pula memang mungkin sulit bagi orang lain untuk ikut merasakannya apalagi memahami.
ini tentang sesuatu yang abstrak tidak kasat mata dan sulit diterangkan, karena baru bisa dipahami benar-benar setalah benar-benar memahami...ohooo...koq jadi rumit ya bahasanya?

singkat kata aku hanya ingin menuliskan tentang "rasa" yang pernah kurasakan, bahwa aku pernah merasa seperti diabaikan, dikesampingkan, dan tidak diperhitungkan. Seperti terbuang...dan sebelum benar-benar seperti itu maka aku ambil langkah 'buang diri' alias mundur teratur dan menjauuuuhhhh...sejauh mungkin. Tapi sesungguhnya aku tidak bisa benar-benar seperti itu, dalam setiap doaku selelu terselip tentang mereka,yang sesungguhnya tak bisa terpisahkan dariku oleh sebab apapun, dan aku selalu mengikatnya dalam doa, sambil terus berharap kapankah akan ada perubahan ke arah yang lebih baik?

Suatu hari yang kuharapkan tiba, entah karena merindukanku atau merasa sudah cukup menjauhiku atau karena ada perasaan bersalah telah menzolimiku atau merasa telah tidak adil terhadapku, apapun itu.....yang jelas mereka mengingatku. Entah sungguh-sungguh secara tulus mengingatku, atau kasihan padaku, atau karena rasa sayangnya padaku, itu tak penting lagi, cukuplah aku bersyukur bahwa aku masih terselip dalam ingatan mereka, paling tidak aku merasa sedikit berarti. Hmm...sederhana sekali perasaanku bukan? hanya sekedar sy "hello" saja bisa menggugurkan rasa kesendiriku...

Kemudian aku berfikir....apakah ini saat yang tepat bagiku untuk mengulurkan tangan secara lebih? di satu sisi aku merasa begitu namun disisi yang lainnya khawatir terlalu lebay.....lagipula kupikir tak seurgent itu, jadi...santai sajalah !! masalahnya pernah ditolak mentah-mentah, jadi agak khawatir terulang lagi juga....tapi bisa jadi tidaklah begitu, justru karena pernah menolak mungkin kali ini tidak lagi....hmm...siapa yang tahu bukan? jadi sementara abaikan saja soal uluran lebih itu.

tak bermaksud berhitung sama sekali, tapi sepertinya mau-tak mau koq perlu juga.....ichhh rumit ya? tak sudahi dulu saja ahhh...wait and see saja.....so....see you again my friend !!

Friday, June 10, 2016

Menu ala-ala...



Belajarlah sampai ke negari Cina, demikian kata pepatah, namun kali ini yang aku lakukan agak berbeda, aku belajar "ke India" untuk menyajikan menu khas India yang sebenarnya hampir sama alias mirip-mirip dengan beberapa menu Sirisori. Nah," food trial" kali ini kusajikan sebagai menu berbuka puasa di hari kedua.
Sebenarnya takkan ada nasi yang akan tersaji, tapi berhubung ada salah satu anggota keluarga yang sedang berstatus 'pasien' dan ada keharusan meminum obat maka mau tak mau harus ada nasi untuk makan beratnya, maka hanya kusediakan semangkuk kecil nasi dari beras merah dan sepiring kecil buncis rebus.

Selebihnya, kembali ke menu kali ini yang tanpa nasi, sebagai penggantinya aku menyiapkan beberapa keping roti canai. roti khas India tapi produk yang tersebar di beberapa supermarket kebanyakan buatan negeri tetangga Malaysia.  Sebenarnya beberapa hari sebelumnya aku sudah membuat sendiri roti canai ini, dan menurutku masuk kategori sukses, tapi berhubung sudah habis dan kebetulan kemaren di supermarket aku lihat ada yang versi frozennya maka kubeli satu kantung, langsung masuk kulkas dan sewaktu-waktu tinggal dipanaskan saja...praktis bukan?
Nah...kali ini adalah waktu yang tepat untuk eksekusi frozen canai ku, cukup dipanaskan dengan cara dipanggang pakai double pan selama 15 menit dengan api sedang, lima menit sebelum magrib sudah selesai....bukankah ini nikmat kepraktisan yang luar biasa saudara-saudara???( terutama buat yang tak bisa berlama-lama di dapur..hehee...)

Untuk anda yang tidak terbiasa pasti merasa agak aneh bukan? sepertinya jadi menu nano-nano bukan? karena pelengkap hidangan yang aku sediakan adalah kari kacang ijo (bagi yang suka ternyata sangat lezat lhooo...seperti masakan sirisori katanya, padahal aku sendiri belum pernah mencoba versi aslinya)
sebagai gantinya acar dalam pelengkap menu India, dalam sesi ini aku membuat asinan atau semacam rujak cuka ala  sunda, tapi maaf ya teman-teman.....kali ini rujak cukaku agak kacau...rasanya belum sreg benar, entah apanya yang kurang...bisa jadi karena kondisi puasa sehingga tidak bisa mencicipinya dengan bae-bae ka apa ee......(alasan dech)

Selanjutnya di mangkuk persegi itu ada gorengan, bentuknya seperti lumpia tapi sebenarnya itu samosa, lagi-lagi camilan khas India !! hanya saja aku agak sedikit kesulitan saat harus membuat bentuk segitiga, makanya kulipat saja bentuk lumpia.(sambil dalam hati berniat lagi untuk membuatnya sampai berhasil dengan bentuk segitiga seperti yang aslinya)
Sebenarnya gak ada masalah sih.. prinsipnya hampir sama dengan lumpia ala kita, hanya beda isinya saja.....itu kan hanya soal bentuk, penamaan dan kreatifitas saja,, (samosa berbentuk lumpia mungkin hanya ulahku saja hehee....)

Oke dech....sampai jumpa di kreasiku yang lain yaa.....

Thursday, April 28, 2016

Naim 214

Ini adalah view salah satu sudut ruang Naim 214, PKUM tempat dimana dengan terpaksa paitua harus "transit" beberapa hari disini.
Ruang vip yg nyaman tetap saja terasa tak nyaman, tak enjoy, menggelisahkan, tidak betahlah pokoknya, ingin segera bisa pulang titik.
Tapi ini adalah hari kedua...belum jelas segalanya...#menanti#

Saturday, April 23, 2016

Hari kartini di tahun 2016

Pada hari Kartini di tahun 2016, kutemukan tulisan ini:

http://m.eramuslim.com/berita/laporan-khusus/perayaan-hari-kartini-adalah-pembohongan-sejarah-kepada-generasi-muda.htm

Perayaan Hari Kartini Adalah Pembohongan Sejarah Kepada Generasi Muda

Redaksi – Kamis, 14 Rajab 1437 H / 21 April 2016 06:30 WIB
Eramuslim.com – Setiap tanggal 21 April, kita ‘merayakan’ hari Kartini. Hari lahir perempuan pahlawan Raden Ajeng Kartini ini diperingati sebagai tonggak kebangkitan perempuan Indonesia pada kesadaran akan kesamaan Hak dan kesetaraan jender dengan kaum laki-laki. Hari Kartini diperingati sebagai hari emansipasi wanita, minimal secara lokal di Indonesia.
Hari Kartini ditetapkan pada tanggal 2 Mei 1964 via Keppres RI No 108/1964 yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno.
Sekarang, di sekolah-sekolah dan di instansi pemerintahan, hari Kartini dirayakan dengan ramai-ramai berpakaian adat nasional. Entah apa hubungannya emansipasi wanita dengan pakaian daerah. Apa karena Kartini sering terlihat berkebaya lantas rasanya terlalu memaksakan jika dirayakan dengan berkebaya semua, sementara anda tahu sendiri kebaya cuma ada di Jawa doang? Nah agar menasional dan tidak terkesan Kartini hanya untuk emansipasi wanita Jawa, maka dirayakan juga dengan pakaian daerah non-kebaya? Hmm… bangsa kita memang lebih menikmati kemasan daripada esensinya. Bahkan pada kemasan tanpa esensi sekalipun.
kartini1Kemudian, sederhana aja: kenapa Kartini? Apa pahlawan emansipasi disini cuma Kartini? Atau Kartini dianggap paling besar pengorbanannya dibanding wanita pahlawan lain?
Tidak seperti dengan Cut Nya’ Dhien, Christina Martha Tiahahu, Kartini tidak berhadapan langsung dengan penjajah, bahkan Kartini hidup dalam kemewahan lingkungan pemerintahan penjajah Belanda dan bangsawan Jawa pada waktu itu. Kartini tidak mengorbankan nyawa seperti Cut Nya’ Dhien atau Martha Tiahahu menghadapi penjajah.
Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar, di artikel “Kartini dan Peranan Wanita dalam Masyarakat Kita” dalam buku Satu Abad Kartini (1879-1979), mengatakan bahwa kita mengambil alih Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di Indonesia dari orang-orang Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut.
Ide emansipasi Kartini hanyalah hasutan teman-teman diskusinya. Di antaranya adalah Rosa Abendanon, istri JH Abendanon, menteri kebudayaan, agama, dan kerajinan pada masa kolonial. Naskah-naskah asli surat-surat Kartini tidak jelas statusnya dan tak jelas keberadaannya. Buku Kartini terbit pada saat pemerintah kolonial sedang mengkampanyekan politik etis di Hindia Belanda.
Dari sisi kaum feminisme, aliran yang 11-12 dengan ide emansipasi wanita seperti yang diperjuangkan Kartini, fakta hidup Kartini tidak sesuai dengan apa yang ditulis dalam surat-suratnya. Kartini sendiri menjadi istri keempat bupati Rembang.
Kalau menurut anda pahlawan wanita yang memperjuangkan peningkatan derajat kaum wanita hanya Kartini, maka anda salah.
Dewi Sartika, wanita kelahiran Bandung, 4 Desember 1884, adalah tokoh perintis pendikan untuk perempuan yang terlupakan oleh generasi bangsa ini. Dewi Sartika diakui sebagai pahlawan nasional 2 tahun sejak Kartini diakui, yakni pada 1966.
Berbeda dengan Kartini yang mendirikan sekolah hanya untuk kaum priyayi dan bangsawan, Dewi Sartika sejak berumur 10 tahun sudah menyebarkan ilmu baca-tulis dan bahasa Belanda kepada perempuan-perempuan dari rakyat jelata, kebanyakan dari anak-anak pembantu di kepatihan. Tak heran perbuatan Dewi Sartika membuat kehebohan karena pada masa itu tidak mungkin anak rakyat jelata bisa baca-tulis, apalagi belajar bahasa Belanda!
Sekolah Kartini adalah sekolah khusus priyayi atau Bangsawan. Adalah hal lazim bagi keluarga bangsawan bisa baca-tulis mengingat mereka memang diizinkan bersekolah di sekolah-sekolah Belanda, meski tidak sampai jenjang tinggi.
Sekolah Kartini berasal dari fasilitas atau kekayaan suami dan keluarganya yang kebetulan memang pembesar di Jepara waktu itu.
Dewi Sartika mendirikan Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda dengan harta dan tabungan pribadinya sendiri ketika ia membeli sebidang tanah dan mendirikan sekolah di sana. Memang, tidak murni seluruhnya harta pribadi, karena bupati Bandung pun ikut menyumbang, tapi dalam perkembangannya, biaya renovasi dan perawatan sekolah menggunakan harta pribadi Dewi Sartika sendiri hingga berganti nama menjadi Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Keutamaan Perempuan).
Bertahun-tahun setelah itu Sakola Istri menginspirasi perempuan-perempuan Sunda untuk mendirikan sekolah-sekolah serupa. Sehingga pada tahun 1920 tiap kabupaten di Pasundan memiliki sekolah perempuan, bahkan Sakola Kautamaan Perempuan menyebar hingga Bukittinggi yang didirikan oleh Encik Rama Saleh.
See, tidak hanya di daerah Jepara dan Rembang.
Namun rekayasa kolonial mengerdilkan nama Dewi Sartika dan jasa-jasanya kepada perempuan, rakyat biasa, bangsa ini. Pemerintah kolonial lebih suka “menerbitkan” Kartini ketimbang Dewi Sartika. Ini tidak aneh, mengingat Ayah Dewi Sartika, Raden Rangga Somanegara, adalah seorang anti pemerintah kolonial Belanda. Rangga Somadinata sendiri dibuang pemerintah kolonial ke Ternate hingga meninggal disana.
Jelas terlihat, jika Kartini berasal dari keluarga bangsawan yang berkolaborasi dengan penjajah, Dewi Sartika memang lahir dari keluarga pejuang dan berjuang untuk melawan penjajahan melalui pencerdasan kaum perempuan. Jika Kartini hanya beretorika emansipasi perempuan melalui surat-suratnya, Dewi Sartika tidak. Dewi Sartika konsisten menolak dijadikan istri muda atau selir dan praktik langsung menjadi guru di sekolah-sekolahnya.
Kartini terkenal melalui tulisan-tulisannya. Tulisan Kartini menyebar hingga ke Eropa karena mediasi tokoh-tokoh emansipasi Belanda. Inilah perbedaannya dengan Dewi Sartika. Tulisan Kartini bisa dibaca generasi setelahnya. Hasil kerja langsung Dewi Sartika juga bisa dinikmati generasi berikutnya. Tapi ide Dewi Sartika tidak tertulis sehingga tidak terdokumentasi oleh sejarah, terlebih perlakuan diskriminatif pemerintah kolonial waktu itu.
Berarti karena Dewi Sartika tidak menulis maka ia kalah populer dibanding Kartini? Tidak juga.
Roehanna Koeddoes (1884-1972) adalah wartawati pertama Indonesia. Tulisan-tulisannya menyemangati perempuan-perempuan bangsa untuk berfikir maju dan berkiprah sama dengan kaum laki-laki. Roehanna mendirikan sekolah untuk perempuan di Kotagadang yang memberikan pelajaran tulis-menulis, budi pekerti, dan keterampilan lain. Roehanna juga merintis surat kabar khusus untuk perempuan di tanah Melayu “Soenting Melajoe.” Dimana Roehana menjabat langsung sebagai pimpinan redaksinya.
Jasa Roehanna amatlah besar, tak kalah dengan jasa Kartini maupun Dewi Sartika. Tapi mengapa hanya Kartini yang terkenal?
Lagi-lagi terjadi diskriminasi dalam manuskrip sejarah Indonesia. Roehanna dan Dewi Sartika bukan berasal dari Jawa dan tidak berhubungan baik dengan pemerintah kolonial.
Maka perayaan Hari Kartini hanyalah pembohongan kepada generasi muda bangsa ini yang dibutakan wawasannya sehingga berfikir betapa luar biasanya jasa Kartini dibanding wanita pahlawan lain.
Prof Harsya menunjuk 2 nama pahlawan lagi sebagai pembanding. Pertama, Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat dari Aceh dan kedua, Siti Aisyah We Tenriolle dari Sulawesi Selatan. Sultanah Safiatudin dikenal sebagai sosok yang sangat pintar dan aktif mengembangkan ilmu pengetahuan. Selain bahasa Aceh dan Melayu, dia menguasai bahasa Arab, Persia, Spanyol dan Urdu. Di masa pemerintahannya, ilmu dan kesusastraan berkembang pesat. Ketika itulah lahir karya-karya besar dari Nurudddin ar-Raniry, Hamzah Fansuri, dan Abdur Rauf. Ia juga berhasil menampik usaha-usaha Belanda untuk menempatkan diri di daerah Aceh. VOC pun tidak berhasil memperoleh monopoli atas perdagangan timah dan komoditi lainnya. Sultanah memerintah Aceh cukup lama, yaitu tahun 1644-1675. Ia dikenal sangat memajukan pendidikan, baik untuk pria maupun wanita.
Yang kedua adalah Siti Aisyah We Tenriolle. Wanita ini bukan hanya dikenal ahli dalam pemerintahan, tetapi juga mahir dalam kesusastraan. B.F. Matthes, orang Belanda yang ahli sejarah Sulawesi Selatan, mengaku mendapat manfaat besar dari sebuah epos La-Galigo, yang mencakup lebih dari 7.000 halaman folio. Ikhtisar epos besar itu dibuat sendiri oleh We Tenriolle. Pada tahun 1908, wanita ini mendirikan sekolah pertama di Tanette, tempat pendidikan modern pertama yang dibuka baik untuk anak-anak pria maupun wanita.
Anehnya dua wanita itu tidak masuk dalam buku Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1978), terbitan resmi Kongres Wanita Indonesia (Kowani).  Kartini sudah pasti masuk. Padahal, papar Harsja, kehebatan dua wanita itu sangat luar biasa.
Kartini mungkin berjasa. Tapi jangan sampai pengkultusan padanya justru menghilangkan jasa wanita pahlawan lain yang menurut saya jauh lebih berjasa.
Tidak perlu ada Hari Kartini dengan parade kebaya-kebayaan!