Tuesday, September 5, 2017

mencoba loyang baru



Setiap sesuatu pasti ada kisah yang menyertainya, tak terkecuali cake dalam rangka mencoba loyang tulban baru ku ini, ada cerita tersenidiri yang menghiasi prosesnya.
aku sedang mixer adonan di menit terakhir, dan kecepatan sudah aku turunkan karena akan segera kumasukkan tepung menggunakan ayakan, rencananya tetap kuaduk menggunakan mixer di kecepatan paling rendah lalu matikan mixer dan akan dituangkan mentega leleh kedalamnya sambil diaduk dengan teknik aduk balik, demikian menurut lazimnya resep bikin bolu atau cake.
Karena aku menggunakan hand mixer maka menit terakhir ini tergolong rawan karena proses berhentinya mixer sampai memasukkan adonan dalam loyang kemudian masuk oven tak boleh terlalu lama, dan proses aduk balik pun tak bisa cepat dan keras, harus dengan kelembutan....hehee
Nah, di menit-menit rawan itulah saat baru saja menurunkan kecepatan mixer bersamaan hp berdering, ada panggilan masuk, kuintip sekilas dari customer langganan, wah...tak bisa kulewatkan, resiko speed mixer dinaikkan lagi, ...
me: halloo...
customer: bu, mau pesan 270 potong sanggup gak?
me: buat kapan?
customer: bulan depan
me: ok diusahakan

langsung matikan hp trus matikan mixer dan lanjut ke proses selanjutnya sambil harap-harap cemas ni kue bakalan jadi sempurna apa kagak yak....dan akhirnya Saking gak sabarnya begitu di tumplek dari loyang langsung dijepret, sambil agak was2 takut kuenya turun, ternyata gak....slamet dech. Rasanyapun lembuuuut sekali dan yummyy.
Order merapat dan Kue ku dapat..... Alhamdulillah



Tralala trilili.....berhasil juga kue ku.....hmmmm lekker