Friday, May 26, 2023

Pohon musimku gugur

Kubidik dari teras, rabu pagi pk.06.20:
Pohon ini pertanda musim di wilayah lintang tinggi, dan aku menamainya pohon musim, nama lokalnya ketapang.
🌲🌳🌴 di skitarku seperti ada ikatan khusus denganku, setidaknya hanya merekalah yang bisa kupandangi setiap ada waktu, meskipun aku tidak bisa memandanginya secara leluasa dari teras tapi setidaknya aku bisa mengintip dari jendela dari celah-celah yang bisa aku melihat karena seperti itulah hidupku berada di dalam rumahku tapi seperti terpenjara Aku bahkan tidak leluasa untuk pergi ke teras kecuali ketika ada tugas harus membuka dan menutup gerbang manakala ada yang keluar masuk entah pergi karena sesuatu keperluan atau datang dari bepergian ya sebatas itu duniaku sebatas itu pula aku bisa memandang alam dulu aku bisa membuka pintuku secara lebar dan aku bisa duduk minum kopi memandang langit dan pohon-pohon itu yang terlihat Tapi kini aku tidak leluasa melakukan hal itu karena membuka pintu secara lebar Juga sesuatu yang termasuk menegangkan sebab bukan sesuatu yang lumrah, dan biasa, jadi tergantung mood tergantung izin dan tergantung suasana hati sang pemberi izin juga, maklum.....di zona introvert.😂
Selamat pagi

negatif

Pikiran negatif itu adalah semua pikiran buruk, pikiran yang tidak membangun,pikiran yang menghancurkan.
Pikiran negatif itu mengarah pada menduga- duga, prasangka, curiga, khawatir, dan ketakutan.
Bila pikiran negatif sudah menjadi kebiasaan, maka apapun yang dilihat, didengar, dan dirasakan, akan disikapi sesuai dengan kebiasaan dan gaya berpikir yang negatif pula.
Otomatis langsung curiga, waspada, dan selalu was was, merasa terancam, tidak nyaman, dan tidak aman, insecure...dst.  
Hal demikian akan terasa sebagai tekanan dan ancaman nyata sehingga merasa harus menghindar, menjauh, pergi, dan lari, baik pakai tanda kutip maupun tidak


Tuesday, May 23, 2023

Thiwul 2(konsep)


THIWUL
Minggu pagi menjelang jam sembilan, mbakyuku lewat depan rumah dan menghentikan motornya, aku cepat keluar menyongsongnya di pintu pagar karena dia tidak bermaksud singgah hanya mau menyampaikan pesananku saja. Awalnya beberapa hari lalu saat duduk berbincang sambil menyelesaikan jahitan pesanan orang, obrolan sampailah ke soal thiwul, dan tiba-tiba rasanya jadi kangen banget dengan makanan yang satu itu, setelah lama sekali tak pernah jumpa Akhirnya begitu ada kesempatan langsung berburu…. thiwul
Sangat luar biasa rasanya, terlebih lagi sudah berbilang belasan tahun tidak pernah ketemu dan menikmatinya. Sebungkus kecil thiwul lengkap dengan kelapa parut rasanya menjadi begitu ueeeenak dan….nikmat. Aku segera menuliskan "testimoni"ku itu dan mengirim sms ke beberapa orang dekat yang aku kira adalah fans juga sepertiku. Tapi ternyata respon smsku tidak senikmat lezatnya Thiwul yang sedang kusantap…
Thiwul manis dengan kelapa parut….termasuk makanan kecil jajanan pasar khas ndeso jaman dulu. Terbuat dari parutan gaplek (singkong yang telah diawetkan) ditambah gula, kemudian dikukus. Masih ada beberapa variasi makanan sejenis yang berbahan dasar gaplek selain thiwul manis, karena ada juga thiwul yang tidak manis, jenis ini pada jaman dulu menjadi makanan alternatif saat paceklik atau karena sesuatu sebab lainnya sehingga beras tidak terjangkau dan nasi tidak terhidang. Thiwul tawar yang disajikan sebagai penganan kecil atau jajanan disebut gaplo dan biasanya berbentuk bulat pipih kecil dengan diameter sekitar lima atau enam centimeter dialasi dengan samir atau daun pisang yang dipotong bentuk bulat. Satu lagi bentuk variasi lain yang juga khas adalah gathot warnanya hitam dan kenyal,kalau thiwul terbuat dari gaplek yang diparut, maka gathot dibuat dari gaplek khusus yang hanya diiris tipis-tipis kemudian dikukus pelengkap makannya kelapa parut yang ditaburi sedikit garam. Rasanya sangat melankolis….
Baik Thiwul manis, gaplo, gathot, atau apapun makanan lain yang berbahan dasar gaplek  mempunyai kecenderungan rasa yang diidentikkan dengan hal-hal minor seperti, paceklik, kesusahan, kemelaratan, ndeso, terbelakang, kampungan, kesedihan, dan sebagainya. Itulah image yang melekat erat pada jenis makanan berbahan dasar singkong khususnya gaplek, tidak heran jika kini menjadi makin terpinggirkan posisinya. Kalau kita masuk ke pasar tradisional mungkin mulai sulit mencari penjualnya yang hanya tinggal satu atau dua orang karena sudah banyak yang beralih menjadi penjual makanan lain yang lebih modern.
Tidak heran juga kalau sekarang dunia telah kehilangan seleranya, perkembangan jaman memungkinkan tumbuhnya aneka jenis makanan lain yang lebih variatif, lebih bergizi, dan lebih bergengsi. Penyuka Thiwul pun makin sedikit dan mungkin bisa dipastikan bahwa mereka adalah termasuk orang-orang yang mulai terpinggirkan oleh jaman...
Rasanya yang melankolis sulit dinikmati oleh orang kebanyakan orang, bahkan mencari kata yang tepat untuk mendiskripsikan rasanya secara tepatpun tidak semua orang mampu melakukannya, kondisi ini diperparah oleh kalangan muda yang seperti antipati dan memandangnya dengan sebelah mata begitu mendengar kata "Thiwul".
Pada jaman sekarang, Thiwul menjadi kehilangan pamornya karena identik dengan kesusahan dan kesedihan, dan dua hal itu adalah yang selalu dihindari oleh setiap orang. Semua orang mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, dan setiap orang akan merasa bahwa masalahnya adalah yang paling besar, paling berat,p aling sulit, dan paling susah penyelesaiannya. Kalau kita bandingkan dengan melihat orang lain, sepertinya betapa bahagianya orang lain karena dia tidak mempunyai masalah seperti kita. Betapa senangnya orang itu karena hidupnya seolah-olah tanpa masalah. Tapi benarkah begitu? Pepatah mengatakan bahwa rumput dihalaman orang lain selalu nampak lebih hijau…atau gunung dari kejauhan nampak begitu hijau asri dan indah, atau kebun teh yang dari kejauhan seperti hamparan permadari yang empuk….dan seterusnya. Begitu kita dekati dengan lebih dekat lagi akan makin tampak senyatanya bahwa rumput tetangga ternyata tidaklah hijau seutuhnya, karena bagian-bagian yang meranggas tidak tampak dari pandangan kita, ketika kita berniat menuju puncak gunung, baru sampai di lerengnya saja akan mulai berhamburan keluh kesah karena sulitnya medan yang harus dilalui sepanjang kaki gunung. Atau saat kita ke hamparan kebun teh, ternyata semak-semak perdu tanaman teh kadang menyulitkan perjalanan kita karena ranting2nya yang begitu kuat dan tingginya kadang menutup lebih dari separoh badan kita. Ya…semuanya setelah kita dekati dengan lebih dekat, menjadi tidak seindah dalam pandangan dari kejauhan.
Pandangan lahiriah sering tampak terkesan menipu, karena banyak hanya sekedar viasualisasi, yang diselingi dengan fatamorgana. Dari jauh kita melihat fatamorgana sebagai sebuah harapan saat berada di padang pasir, namun saat mendekat ternyata tidak ada apa-apa, bahkan posisi fatamorgana itupun telah berpindah arah.  Fatamorgana ini sering menyesatkan, terutama bagi orang-orang yang menjadikan fatamorgana sebagai panduan dalam perjalanannya. Karena itulah sangat tidak dianjurkan kita melangkah dengan b ertumpu pada harapan yang tanpa disertai dengan keyakinan, karena keyakinan adalah arah yang akan menjadi petunjuk jalanmu, termasuk bila kau konsisten pada arah tujuanmu maka sejumlah fatamorgana di depanmu tak akan sanggup membelokkan langkahmu. Keyakinan adalah sebuah awal, sesuatu yang harus selalu ada, sampai akhir, karena apa yang kau yakini tidak akan pernah salah.
Dulu pernah ada karikatur dengan tek begini
" lebih baik makan nasi dari pada sinkong
Lebih baik singkong dari pada kebun
Lebih baik kebun daripada orang"
Nah loo…bingung nggak? Memang gak nyambung dengan konteks Thiwul-ku ini, tapi karena aku tiba-tiba mengingatnya maka kutulislah disini. Yang tidak tahu dalam konteks apa teks dalam karikatur itu pasti nggak mudeng 100%, tapi baiklah kucoba terangkan sedikit
Teks itu melengkapi karikatur bergambar presiden ke dua, yang terimage kan dekat dengan kelompok tani dan mungkin bermaksud memotivasi rakyatnya, namun dengan bahasa yang kadang2 salah kaprah dan menyesatkan (daripada) tapi namanya orang nomor satu…..kok sepertinya sampai akhir hayatnya tidak ada upaya untuk merubah bhsnya menjadi baik dan benar ya???
Pada kalimat pertama "lebih baik makan nasi dari pada sinkong" sepertinya bukan sesuatu yang luar biasa,semua orang tahu itu, yang paling miskin sekalipun. Lalu mengapa mereka tetap makan singkong dan makan gaplek? Itu bukan karena ketidak tahuan, tapi karena keadaan yang memaksanya akibat daya jangkau yang tidak sampai. Pepatah "soal kata lidah bisa bohong,tapi soal rasa lidah tidak bisa bohong" itupun sudah diamini oleh semua orang baik yang kaya raya mapun yang miskin. Jadi kadang kupikir kata "selera" untuk sesuatu keadaan yang merujuk pada makanan sebenarnya itu tidak ada, yang lebih tepat adalah "kemampuan untuk memenuhi nafsu makan". Ya, makan adalah bagian dari nafsu, karena bisa tinggi bisa rendah. Semurah atau semahal apapun yang kita makan batasnya adalah kenyang. Makanan mahal tidak selalu bermakna nikmat, dan makanan murah tidak selalu tidak lezat. 
Bandung,maret 2010
By:Arkeni Pattisahusiwa

Raja tanpa negeri vs negeri tanpa raja

Semarak munculnya bbrp kerajaan baru spt keraton agung sejagat dan sunda empire, menjadi fenomena yang menghebohkan di awal 2020, viral di medsos hingga para elitnya berakhir menggunakan kaos tahanan warna biru di polda.
Acara tv pun tak kalah semarak dengan menghadirkan bbrp tokohnya, diberi kesempatan menjelaskan alasan dan dasar pemikirannya dll. Meskipun setelah mendengar apa yang diuraikannya pasti banyak yang akan menyebutnya ,"halu",ngawur, dan mungkin sesat.

Sementara itu nun jauh disana, di negeri raja-raja, Ada seorang raja di suatu negeri  yang menyatakan mundur dari posisinya, maka sebuah negeri adat di negeri raja-raja tidak memiliki raja. 
Ketidak adaan raja di suatu negeri, mungkin secara birokratis tidak terlalu berdampak pada dinamika dan jalannya pemerintahan suatu negeri. Lalu mengapa keberadaan raja menjadi penting? Karena raja adalah simbol suatu negeri adat, lambang, pemimpin, Dan pengayom masyarakatnya. Raja juga merupakan simbol kekuatan Dan kewibawaan suatu negeri. Meskipun keberadaannya Tak terlalu berpengaruh pada dinamika kehidupan , namun bagi masyarakat negeri menjadi terkesan bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya.....
#ini hanya pendapat saya.

Monday, May 15, 2023

Takziah

Senin 15 Mei2023
Dapat kabar kk ipar (suami kk sepupu) meninggal di Jkt dan akan dimakamkan di kampung. 
Skitar lebih dari 40 hari yg lalu kami bertemu beliau saat takziah sepupu sy meninggal (adik iparnya almr)
Sedianya hanya cek lokasi untuk besok pagi datang takziah resmi, tp ternyata ada perubahan rencana, pemakaman akan dilaksanakan saat itu juga setelah rombongan tiba. Akhirnya kami putuskan untuk menunggu, secara aku adalah satu2 nya keluarga inti dari garis ayah.
Sampai lewat jam 22.00, situasi mulai agak berubah....satu per satu pelayat pulang, malam makin larut, mungkin tinggal orang2 inti saja yg bakalan punya tugas. Sebagian duduk terkantuk kantuk....akhirnya paitua mengusuljan untuk pulang krn lelah & tdk dpt istirahat, krn rmh juga sdh di booking keluarga besar dalam rombongan.
Akhirnya berhasil pulang, berjalan menembus kegelapan malam yg agak2 gmn gitu....karena jarang melakukannya, alhamdulillah sampai rumah langsung istirahat dan bangun kesiangan pas terdengar adzan subuh, krn biasanya bsngun sblm adzan berkumandang.
Lepas sholat, cek kabar lanjutan....ternyata rombongan tiba pk 24, dan proses pemakaman dilakukan jam 01.00 dini hari.....subhanallah.
alhamdulillah chat ku juga sudah terkonfirmasi dan mrk maklum bahwa aku sdh hadir sbg wakil krluarga bpk namun tdk dpt menjnggu karena hrs pulang jam 23an, selesai.
Kucatat disini sbg suatu pengalaman tersendiri.
Semoga almarhum husnul khatimah, aamiin🙏

Tuesday, May 2, 2023

Pohon musimku

Pohon musimku di awal Mei 2023
Pertanda musim gugur di belahan bumi selatan. Meskipun aku di negeri tropis, tapi pohon ini selalu memberitahu perubahan musim di brlahan bumi yang lain, sehingga kadang kupikir pohon ini mungkin aslinya bukan tumbuhan tropis, tapi tanaman khas daerah lintang sedang atau lintang tinggi, dan aku menamainya pohon musim, karena siklusnya mengikuti musim di daerah lintang sedang/tinggi. Pada saat memasuki musim semi maka pohon ini pun akan bersemi kembali.
Pohon ini di depan rumah, sehingga mudah bagiku melihat perubahannya....selamat datang Mei....semoga penuh berkah, amiiin🙏