Wednesday, December 27, 2017

waktu sibuk



Ini suasana ruang kerjaku pada suatu ketika waktu itu....tepatnya kapan aku sudah lupa, yang pasti saat itu sedang ada orderan pakaian jadi yang sebagian harus kukerjakan sendiri karena penjahit partner kerjaku sudah overload sedangkan kerjaannya seperti biasa selalu kejar tayang alias ada dateline yang mepet, uffghh.....overtime sambil mengorbankan beberapa rutinitas harian lainnya karena benar-benar gak bisa disambi....
targetnya selesai tepat waktu, lanjut Quality control sendiri, packing sendiri ( dibantu ngebal saat packing)

Outer




Sketsa design outer

Pemotretan


Sesi pemotretan



sedang setting studio untuk persiapan pemotretan, tapi entah karena jauh dari jangkauan atau karena apa, prakteknya blom bisa benar2 berfungsi sebagaimana seharusnya.....sepertinya belum kepegang benar2....mesti berpikir ulang bagaimana memberdayakan hal ini dari kejauhan....secara gue tak ada di tempat gitu lohhh....

Quote2












Bikin Bolu


Kelar bikin kue....sekedar stock bwt camilan (hanya untuk dikonsumsi sendiri-red). Sebab beberapa hasil dari study kasus kalau lagi asyik "ngantor" di rumah biasanya urusan dapur jadi terbengkalai, mulai dari mbak sayur langganan pagi pun di stop alias libur karena lagi tak ingin terganggu konsentrasi, begitupun pergi2 sekedar cari makan atau beli camilanpun ogah rasanya rugi waktu karena lagi mood kerja, nahhh....tau-tau lapar menyerang saat stock makanan kosong, meja makan pun bersih, paling2 mentoknya mie instan(takkan kusebut merek yaa). Nah, dalam rangka menangkis rasa lapar yg tiba2 menyerang itulah, saat aktifitas dapur pun sedang off, saat mobilitas keluar beli makanan pun off (disini tak ada delivery order) maka terciptalah cake sederhana namun lezat inu......maree bergabung sambil ngupih.




Tuesday, December 26, 2017

Roti mini vegetarian




500gr terigu
100gr gula
75gr mentega
1 butir telur
1bks fermipan
200cc air
I kuning telur untuk olesan
Isi:
Buncis 
Mentega untuk tumis
Bumbu penyedap (me:msko)
Gula pasir
Maizena

Dari saya

Salam kenal dari saya pemilik blog
maaf....tak harus dengan tatap muka kita bersua


No Face

Kabar baik




Kabar baik hari ini, harapanku menuju nyata, doaku Insya Allah terijabah....syukur alhamdulillah ya Rob, Engkau sang penguasa segala-galanya, kusampaikan syukurku, kupanjatkan doaku dalam sukacita dengan hati yang riang gembira, bahagia, penuh harapan, optimis, sentosa selama-lamanya dan selalu dalam bimbinganMu, perlindunganMu, dan penjagaanMu. Terimakasih tak terhingga.....Engkau luar biasa, maha segala-galanya.....tak terhitung rasa syukurku untuk sesuatu yang tak bisa kusebutkan detailnya dalam tulisan ini, karena hanya aku dan Engkau saja ya Rob ku....alfatehah. #bisnis#

overtime




Kerjaan tak kenal libur....
Kerjaan yang sudah waktunya dilakukan secara profesional namun prakteknya masih saja tradisional. Untuk menuju pada profesional itulah tetap kukerjakan secara overtime. Habis bagaimana lagi, "duniaku" hanya aku yang faham karena setiap kali adalah penyesuaian tanpa henti. Beradaptasi setiap waktu meski sepertinya tak juga sampai pada posisi adaptif. Tak perlu berkeluh kesah, jalani saja semampunya.... akan segera kembali beraktifitas,grak !! Selamat siang....

Menjahit



No caption needed

Ngemil yuk...




Pengin ngemil, kebetulan semangat bikin camilan sedang menggelora, cek bahan kebetulan ready memadai dengan dimodif dikit sana-sini supaya sesuai dan tercapai yang diinginkan yaitu....sukses bentuk dan rasanya pun mantap top markotop, oke dech....siap eksekusi dan taraaa.....bisa untuk teman ngupih !!











Sewing time...





Saat jahitan numpuk dan tak ada asisten wuaaahhh....sesuatu banget rasanya. 24jam sehari rasanya kurang, padahal sudah overtime pagi dan malam, total kerja kadang2 lebih dari 12jam. Bukan tak ingat waktu istirahat karena begitu rasa lelah kubisa berbaring atau selonjoran sejenak, saat lapar menyerang kubisa ke dapur masak sekedarnya untuk makan trusss kerja lagi dech.....nguli tenan jiannnn.....

Cake ala saya

Semangat bikin camilan sedang menggelora, cek persediaan lumayan memadai, oke dech siap eksekusi dan inilah hasilnya....

Kopi pagi ini





Sarapan bubur ayam dan segelas kopi panas, ini biasa karena hampir menjadi rutinitas, bedanya pagi ini karena tak bisa menikmatinya secara tuma'ninah....
Situasi dan kondisi mengharuskan sedikit lari-larian, lepas subuh belanja dulu ke pasar pagi nyampe rumah sarapan bubur ayam panas dan... karena segera harus ngantar pattern dan kain berhubung orang kerja sdh nunggu nun disana dalam rangka project kejar tayang, bergegaslah putraku harus berangkat, bahkan harus pakai motor karena pakai mobil kadang2 dianggap kurang bisa diajak cekatan dan selap selip......trus sekalian ambil barang, rencananya akan langsung packing dan dikirim. Sang buyer sudah was was karena sejak awal aku tak menyanggupi dengan pasti, tapi alhamdulillah semuanya tertangani dengan baik, syukur alhamdulillah, dan terimakasih untuk semua crew yang telah bekerja keras dalam team ini. Semoga Allah senantiasa memudahkan semua urusan kita, amiiinnn.  Sruputtttt......

Sunday, December 24, 2017

Beda

Perbedaan pendapat ternyata abadi !!  Sebabnya banyak.... beda latar belakang, beda budaya, beda sudut pandang, beda pola pikir, beda sikap dalam menyikapi sesuatu, dan beda orientasi atau kecenderungan, dan bla bla bla....mungkin masih banyak perbedaan-perbedaan lainnya yang ujung-ujungnya adalah karena beda karakter.
Memang tak harus sama, konon perbedaan adalah Rahmat, artinya menjadi ladang bagi dua pihak atau lebih untuk saling memahami dan menyesuaikan, itulah namanya adaptasi. Tapiiii.....kalau yang harus menyesuaikan hanya satu pihak saja sedangkan yang satunya lagi tetap bersikukuh dengan sikapnya sendiri, nah....itulah egois!!! Salam perbedaan...


No connection access

Mak Jleb !! BTS dekat rumah sudah tak ada, kononnya sdh dicabut krn habis masa kontrak, tapi koq jadi aku yang kapiran yaa....!!
Bagaimana tidak???? secara aku menggeluti dunia Online shop gitu lhooo.....lhaa koq gak ada akses internet ini lalu bagaimana ???? Kepada siapa kumengadu dan meminta akses lancar lagi? Paketan internet bulanan saja blom habis, wifi on terus tiap hari, antena pun sudah diputer-puter buat nyari sinyal, tapi paling banter hanya dapat 25℅ saja, facebook mode gratisanpun tak jalan, apalagi bwt googling, hanya masih bisa WA an meski harus ektra sabar nungguin sampai double contreng berubah jadi biru.
Ohghhh......kemanakah risalahku ku alamatkan?????...toloooooong ........


Friday, December 22, 2017

Akhirpekan yang teduh

Ini view dari dalam rumah, tepatnya spot yang tertangkap dari tempat aku duduk. Lumayan cerah dan teduh, namun tak begitu gemilang bagiku, bagaimana tidak? Pasien satu baru sembuh langsung pergi eh...menyusul pasien satu lagi, membuatku bingung entah mau apa....makan tak enak tidurpun tak nyenyak, ahaa....beda2 tipis dengan orang yang sedang jatuh cinta yaa....tapi beda kasus lhoooo.
Sejatinya aku mau tidur nyenyak tapi pasien keduaku ini gelisah sepanjang malam membuatku mau tak mau berulang kali bangun....efek pagi jadi malas deh...
Dan......tulisan inipun kulanjutkan: bukan hanya itu saudara2, akhirnya akupun dapat jatah, tepar!!
Demam dan batuk adalah kombinasi yang benar2 membuat tak bisa tidur. Sehari semalam suhu bafan panas tak turun2 dengan diselingi batuk yang setiap kali harus bangun, akhirnya tepat tengah malam kuhajar dengan sebutir paracetamol, lumayan.....sadar tahu2 sudah lewat subub sampai2. suara adzan dari masjid terdekatpun tak kedengaran....tadi itu tidur apa pingsan yak?
Hari berikutnya kulanjutkan istirahat total, lebih banyak baring2 meski tak bisa tidur beneran. Tadi merasa sedikit lebih baik, kucucilah piring dan bla bla di dapur sebentar lhooo...koq tiba2 mulut rasa pahit lag? Hadeh..mau nggak mau harus kembali ke tempat tidur dech. #seharusnya istirahat tanpa smartphone#

Terkini

Melihat banyak hal yang berbeda, kontroversi,berseberangan, bertentangan,saling sindir saling menghujat,saling nyinyir, setiap pihak merasa paling benar dan pihak lain selalu dianggap salah. Mungkin sedang jamannya semua orang bebas berbicara sesukanya, bebas menghujat sekenanya, dan bebas berlaku semaunya, pendek kata segala sesuatu yang diluar dirinya, atau diluar kelompoknya, adalah salah!! 
Masing2 pihak mengklaim bahwa dirinyalah yang paling benar dengan sejumlah alasan dan argumentasi. Semua orang merasa benar, lalu siapa yang salah? Boleh jadi memang tidak ada yang salah atau bahkan keduanya atau semua pihak salah atau semua pihak benar. Bisa jadi hanya karena perbedaan sudut pandang ataupun hanya beda fokus hanya pada apa yang diketahui dan diyakininya, karena setiap manusia meskipun telah seluas luasnya memandang dengan seluas luasnya ilmu yang telah didalaminya, tetap saja terbentur pada keterbatasan, barangkali itulah yang kurang disadari dan diakui oleh banyak orang. Dalam keterbatasan itulah kita menghargai dan mencoba empathy dengan pendapat dan pandangan orang lain, kebenaran itu absolut namun sangat relatif. Jika kita telah yakin benar belum tentu orang lain salah, bisa jadi orang lainpun benar karena sudut perhatian yang berbeda....jadi, mari belajar bijaksana. #kp 23122017#

Wednesday, November 29, 2017

Badai di ujung November


sesaat setelah hujan reda
Cerita hari ini:
"Siklon tropis cempaka" itulah badai hujan angin yang dua hari ini nonstop mewarnai Jogja, Pacitan, wonogiri,dan Ponorogo,da wilayah sekitarnya sebagai daerah terdampak. Situasi ini khususnya di tempatku, disempurnakan dengan mati listrik selama tiga hari penuh bahkan masih berlangsung hingga saat tulusan ini diturunkan diiringi gerimis dan sesekali disertai angin kencang...
Dampak yang paling terasa stock makanan  mulai menipis, bagaimana tidak dalam kondisi diguyur hujan terus menerus rasanya kegiatan paling dominan hanya makan dan ngemil dan tidur.  Tukang sayur libur, infonya kudapat dari chat WA dan instagram sebelum hp lowbatt dan situasi kondisi sangat tidak memungkinkan pergi keluar untuk belanja, andalannya ya seadanya yang ada di kulkas. alhamdulillah punya stock frozen food, tapi apa mau dikata... mati lampu sudah 3 hari???? Berapa lamakah makanan beku ini mampu bertahan tanpa pendingin?
Untunglah air bersih tak menambah masalah, tetap mengalir deras, jernih dan tak bergantung listrik.
Tapi memang harus diakui bahwa di jaman sekarang (maaf ya... aku tak suka pake istilah jaman now) hampir semua orang 90% hidupnya   tergantung listrik, jadi manakala listrik mati itu artinya 70% kegiatannya terhenti, bener gak sih??? Saat hp dan semua gadget sampai powerbanknya mati total, lantas apa lagi yang bisa dilakukan? Aha.....masih bisa ngopi sambil ngobrol offline ....disertai ngemil camilan yang makin menipis.
Saat kutulis ini, badai kembali menerjang..disana sini terdengar bunyi gemerisik dan gemeretak agak-agak gimana gitu... hanya bisa berlindung diantara suara adzan....Allhahu Akbar.....Allahu Akbar.....semoga badai cepat berlalu. #  bersama kopi kenari # 

Thursday, November 16, 2017

Salah pandang

Tak bisa dipungkiri bahwa kadang kita bisa salah total dalam menilai seseorang yg diperkirakan cocok untuk dipekerjakan membantu pekerjaan kita. Memang aku tak menggunakan cara recruitment formal yg hrs isi biodata lengkap, interview, dll. Aku 'hanya' menggunakan hati, naluri, filing,dan beberapa pertimbangan non formal belaka.
Kupikir niatan mengangkat kehidupan seseorang yang statis dan spt tak berprospek akan disambut baik oleh yang bersangkutan dengan penuh syukur dan harapan, yang kemudian diwujudkan dengan keatifitas dan kerja yang baik, jujur, giat,tekun,dan bisa diandalkan.
Namun rupanya.....tak semua orang berpandangan klasik sepertiku, rindu kampung bisa menjadi kendala besar untuk berani berubah kalau tekat untuk maju tak mampu mengalahkan jiwa-jiwa melow seperti itu. 
Jiwa merantau rupanya tak dimiliki semua orang, hanya mereka yang berhati bajalah yang mampu bertahan.
Selanjutnya menilai diri terlalu tinggi juga bisa menjadi bumerang mematikan. Kerjaan sedikit berharap gaji besar. Tak ingat apa...klo ongkos transport kesini itu bisa setara dengan gaji selama dua tahun??? Mikir dong mikirrrr.....syukuri nikmat yang ada, bandingkan jika kau tetap di sana, jangan sibuk menuntut untuk hak yang sesungguhnya belum layak kau dapatkan. #tahan-tahan jua ee#

Tuesday, October 31, 2017

Kopi pagi ini

Sarapan bubur ayam dan segelas kopi panas, ini biasa karena hampir menjadi rutinitas, bedanya pagi ini karena tak bisa menikmatinya secara tuma'ninah....
Situasi dan kondisi mengharuskan sedikit lari-larian, lepas subuh belanja dulu ke pasar pagi nyampe rumah sarapan bubur ayam panas dan... karena segera harus ngantar pattern dan kain ke rekan cmt berhubung orang kerja sdh nunggu nun disana dalam rangka project kejar tayang, bergegaslah putraku harus berangkat, bahkan harus pakai motor karena pakai mobil kadang2 dianggap kurang bisa diajak cekatan dan selap selip......trus sekalian ambil barang, rencananya akan langsung packing dan dikirim. Sang buyer sudah was was karena sejak awal aku tak menyanggupi dengan pasti, tapi alhamdulillah semuanya tertangani dengan baik, syukur alhamdulillah, dan terimakasih untuk semua crew yang telah bekerja keras dalam team ini. Semoga Allah senantiasa memudahkan semua urusan kita, amiiinnn.  Sruputtttt......and than kerja lagi

Monday, October 30, 2017

Sewing time...

Saat jahitan numpuk dan tak ada asisten wuaaahhh....sesuatu banget rasanya. 24jam sehari rasanya kurang, padahal susah overtime pagi dan malam, total kerja kadang2 lebih dari 12jam. Bukan tak ingat waktu istirahat karena begitu rasa lelah kubisa berbaring atau selonjoran sejenak, saat lapar menyerang kubisa ke dapur masak sekedarnya untuk makan trusss kerja lagi dech.....nguli tenan

Friday, October 27, 2017

Sewing & sewing



Pekerjaan sedang menumpuk, tak ada asisten, semua dikerjakan sendiri dari A sampai Z kecuali urusan bepergian aku tak diperkenankan mengemudi sendiri, tapi di dalam rumah semuanya harus ditangani sendiri, ya...kecuali mencuci karena pekerjaan itu sudah dihandle otomatic machine yang dioperatornya paitua, tapi ya tetep masih ada acara lipat-lipat dan setrika karena kami tak menggunakan jasa loundry yang tinggal cling.....bersih, cepat,rapi dan wangiii.....begitulah biasanya bunyi iklannya.
Senewen juga kadang-kadang karena kerjaan tak ada yang bantu handle, minimal aku perlu ada yang mbantuin finishing jika tak ada yang bisa bantu jahit, itupun oohhh.....susah setengah mati. sampai ngos-ngosan dan tepar sendiri ya teuteup jungkir balik sendiri. Sabarrrrr....enjoy saja mungkin bila saatnya tiba akan ada tenaga tambahan yang bisa asistensi, semoga.

Wednesday, October 18, 2017

Gelisah

kegelisahan menerpaku, entah karena apa dan entah tentang apa. Semoga tidak ada sesuatu yg kurang, semoga tidak ada sesuatu yg tidak diharapkan, dan aku ingin kegelisahan ini segera sirna....selamat pagi menjelang jam delapan pagi 

Saturday, October 14, 2017

Sew

Kerjaan tak kenal libur....
Kerjaan yang sudah waktunya dilakukan secara profesional namun prakteknya masih saja tradisional. Untuk menuju pada profesional itulah tetap kukerjakan secara overtime. Habis bagaimana lagi, "duniaku" hanya aku yang faham karena setiap kali adalah penyesuaian tanpa henti. Beradaptasi setiap waktu meski sepertinya tak juga sampai pada posisi adaptif. Tak perlu berkeluh kesah, jalani saja semampunya.... akan segera kembali beraktifitas,grak !! Selamat siang....

Friday, October 6, 2017

Foto dibuang sayang


Pengin ngemil, kebetulan semangat bikin camilan sedang menggelora, cek bahan kebetulan ready memadai dengan dimodif dikit sana-sini supaya sesuai dan tercapai yang diinginkan yaitu....sukses bentuk dan rasanya pun mantap top markotop, oke dech....siap eksekusi dan taraaa.....
Kelar deh bikin kue....sekedar untuk stock camilan (hanya untuk dikonsumsi sendiri-red). Sebab menurut  hasil survey beberapa  study kasus kalau lagi asyik "ngantor" di rumah biasanya urusan dapur jadi terbengkalai, mulai dari mbak sayur langganan pagi pun di stop alias libur karena lagi tak ingin terganggu konsentrasi, begitupun pergi2 sekedar cari makan atau beli camilanpun ogah rasanya rugi waktu karena lagi mood kerja, nahhh....tau-tau lapar menyerang saat stock makanan kosong, meja makan pun bersih, paling2 mentoknya mie instan(takkan kusebut merek yaa). Nah, dalam rangka menangkis rasa lapar yg tiba2 menyerang itulah, saat aktifitas dapur pun sedang off, saat mobilitas keluar beli makanan pun off (disini tak ada delivery order) maka terciptalah cake sederhana namun lezat inu......maree bergabung sambil ngupih.

Tuesday, September 5, 2017

mencoba loyang baru



Setiap sesuatu pasti ada kisah yang menyertainya, tak terkecuali cake dalam rangka mencoba loyang tulban baru ku ini, ada cerita tersenidiri yang menghiasi prosesnya.
aku sedang mixer adonan di menit terakhir, dan kecepatan sudah aku turunkan karena akan segera kumasukkan tepung menggunakan ayakan, rencananya tetap kuaduk menggunakan mixer di kecepatan paling rendah lalu matikan mixer dan akan dituangkan mentega leleh kedalamnya sambil diaduk dengan teknik aduk balik, demikian menurut lazimnya resep bikin bolu atau cake.
Karena aku menggunakan hand mixer maka menit terakhir ini tergolong rawan karena proses berhentinya mixer sampai memasukkan adonan dalam loyang kemudian masuk oven tak boleh terlalu lama, dan proses aduk balik pun tak bisa cepat dan keras, harus dengan kelembutan....hehee
Nah, di menit-menit rawan itulah saat baru saja menurunkan kecepatan mixer bersamaan hp berdering, ada panggilan masuk, kuintip sekilas dari customer langganan, wah...tak bisa kulewatkan, resiko speed mixer dinaikkan lagi, ...
me: halloo...
customer: bu, mau pesan 270 potong sanggup gak?
me: buat kapan?
customer: bulan depan
me: ok diusahakan

langsung matikan hp trus matikan mixer dan lanjut ke proses selanjutnya sambil harap-harap cemas ni kue bakalan jadi sempurna apa kagak yak....dan akhirnya Saking gak sabarnya begitu di tumplek dari loyang langsung dijepret, sambil agak was2 takut kuenya turun, ternyata gak....slamet dech. Rasanyapun lembuuuut sekali dan yummyy.
Order merapat dan Kue ku dapat..... Alhamdulillah



Tralala trilili.....berhasil juga kue ku.....hmmmm lekker



Saturday, July 22, 2017

Roti mini vegetarian

500gr terigu
100gr gula
75gr mentega
1 butir telur
1bks fermipan
200cc air
I kuning telur untuk olesan
Isi:
Buncis 
Mentega untuk tumis
Bumbu penyedap (me:msko)
Gula pasir
Maizena

Thursday, July 6, 2017

Menjadi…


Tugasku pada saat ini adalah sedang tidak bertugas apa-apa, ya…aku sedang tidak harus melakukan apa-apa. Ini adalah keadaan yang kuterjermahkan sebagai tugasku saat ini, setelah sekian lama waktuku tersita “hanya” untuk melakukan banyak hal yang tumpang tindih dalam waktu bersamaan yang terkemas sebagai tugasku dalam pekerjaan, yang membuatku merasa kehilangan waktuku sendiri, kini…Inilah waktuku, inilah kemerdekaan jiwaku. Tapi dalam kemerdekaan yang selama ini kudambakan  terkadang aku tidak tahu apa yang sesungguhnya  harus kulakukan, mungkin diriku sudah terlanjur terbentuk oleh image dan kebiasaan untuk selalu melakukan tugas-tugas, sehingga ketika aku tidak harus melakukan sesuatu aku menjadi terpana dan berkata tanpa kata-kata…rupanya inilah tugasku sekarang.

PART 1  (ttg menjadi ...)
Aku sedang  mencoba menuliskan “sasmita” yang bisa kutangkap disaat aku sedang tidak harus melakukan apa-apa, dan sedang tidak berada dalam ikatan apa-apa. Mungkin ini bermakna sebagai memandang tanpa mata.
Awalnya mungkin topik yang kujadikan judul untuk tulisan ini hanya wacana yang sangat jauh dari jangkauan bahkan karena terlalu jauhnya sehingga bagai pepatah jauh panggang dari api, atau bahkan hanya sekedar mimpi di siang bolong, alias sesuatui yang tampaknya tak mungkin. Tapi secara tak sengaja beberapa bulan yang lalu (mungkin hampir setahun yang lalu) dalam nada yang tidak serius aku pernah bertanya “ apa bisa dirimu menjadi…?”. Kemudian kau jawab bahwa semuanya serba mungkin, beberapa persayaratan ada padamu, dan kapasitaskupun keberadaannya cukup menunjang untuk diperhitungkan sebagai pendamping.( ah… sering sekali kau katakana bahwa kapasitasku lebih memungkinkan menjadi pendukungmu, jadi rupanya sangat pas sekali dengan slogan “bersama kita Bisa”) Yang kusuka adalah bahwa kau tidak terlalu antusias dan menggebu tapi siap untuk bisa. Kemungkinan sikapmu ini diwarnai dengan besaran kans yang mungkin kau sendiri telah lebih mengetahuinya.
Itu pembicaraan kita setahun yang lalu sambil duduk santai minum teh di ruang tamu dalam suasana sangat relax, dan santai, bahkan jauh sebelum kita berangkat ke negeri. Sejak itu rasanya wacana ini terus menggelinding bagaikan bola salju yang terus bergulir makin lama makin membesar, mau tidak mau mengusik rasa untuk berkali-kali bertanya dalam diri dengan nada kurang yakin, benarkah?, mungkinkah? Dll.
Aku makin suka dan kagum bahwa aku masih mampu menangkap sikapmu yang tetap  tidak terlalu antusias dan menggebu tapi siap sedia untuk bisa. Sekiranya kau tetap bertahan demikian, dan seandainya  memang takdirmu untuk “menjadi “,maka dirimu adalah sosok  pemimpin dari langit !! Itu istilahku karena jaman sekarang sulit sekali untuk mendapatkan pemimpin dari langit, semua proses mengandalkan kekuatan manusia dalam balutan tatanan dunia yang begitu diagungkan yaitu demokrasi.       
Kesiapan itu hendaklah sejalan dengan pemahaman bahwa menjadi... itu hendaknya: senantiasa berusaha menjadi selalu amanah, tidak korup,dan tidak mengabaikan tata aturan serta etika yang berlaku, atau pendek kata siap hati,pikiran,dan tindakan untuk  yang pertama adalah tidak menghianati kebenaran, yang kedua senantiasa berusaha menjadi pemimpin yang dalam setiap keputusan dan ketetapan yang harus dilakukan tidak bertentangan dengan hati nurani, dan ketiga senantiasa berusaha menjadi pemimpin yang tetap mampu mempertahankan harkat martabat dan kemuliaan diri pribadi, keluarga, masyarakat dan negeri, serta terus menerus berupaya untuk meningkatkannya.
Kukatakan padamu bahwa  menjadi ... bukanlah suatu pilihan,Itu lebih merupakan cobaan atau ujian dikarenakan  takdir, karena untuk itu orang tak bisa berkehendak dan tidak bisa melakukan suatu upaya nyata yang semata-mata agar dirinya bisa “menjadi “.  
Menjadi ... mungkin bisa juga dikatakan sebagai jabatan publik sekaligus diri pribadinya adalah publik figur, simbol kebesaran pemangku adat, sekaligus pengayom  negeri  berikut masyarakatnya,  karena akan menjadi potret nyata negerimu, pikiranmu adalah haluan negerimu,ucapanmu adalah bahasa negerimu, dan tindak tandukmu adalah geliat dinamika kehidupan rakyatmu.
Menjadi ... ,berarti  siap untuk meninggalkan diri sendiri, kepentingan pribadi, kepentingan kelompok, dan mampu berdiri tegak tetap dalam kebenaran ditengah pergumulan berbagai kepentingan, karena yang akan diemban bukanlah beban, tapi suatu amanah kehidupan yang tidak terukur  dan lebih luhur dari yang diperkirakan .
Segenap Namaullo dan (mungkin juga) Namauduo mestinya lebih berinstropeksi ,telah mampukah kita dalam domain sebagai mahluk untuk selalu berperilaku baik dan benar meskipun dalam diri melekat suatu kekuasaan yang besar? Hanya yang telah bisa melepaskan diri dari berbagai kepentingan yang mampu memegang amanah seperti itu, agar kekuasaan yang mendominasi tidak kemudian mempengruhi dan mencampuri dalam setiap geraknya sehingga bisa menggelincirkannya. karena dalam diri seorang aiyao melekat  kekuasaan yang akan selalu mewarnai setiap pikiran,ucapan dan tindakannya terhadap apapun yang diputuskannya. Karena itu Hanya yang telah mampu meninggalkan kepentingan dirinya yang akan menjadi sebaik-baik seorang aiyao yang sesungguhnya.
menjadi aiyao adalah keikhlasan luar biasa, karena jika tidak akan merasa bahwa posisi itu akan menjadi jeruji besi sangat kuat yang membelenggunya. Memang masih diperlukan pemikiran tersendiri untuk beberapa persoalan  tentang sesuatu yang menjadi kurang lazim, misalnya tentang hidup dan kehidupan seorang aiyao.  
Selama puluhan tahun terakhir ini negeri terbiasa dengan sosok aiyao yang besar dalam segala sesuatunya, dan sangat makmur sehingga tampak tidak mendapat kendala yang berarti bila seringkali harus merogoh kocek sendiri untuk beberapa keperluan yang bersangkut paut dengan negeri. Siapkah negeri mengangkat seorang aiyao yang tidak lebih makmur dari masyarakatnya? Bahkan mungkin seorang aiyao yang lebih miskin dari rakyatnya sendiri. 
Menjadi aiyao memang tidak harus kaya dan makmur serba bergelimang dalam kemewahan duniawi, tapi  keadaan seperti itu seolah-olah sudah menjadi label penting  sehingga menjadi syarat tidak tertulis yang diperlukan untuk kesiapan gerak langkah kepemimpinannya  kelak dikemudian hari. Ini yang saya sebut sebagai konsep nyata tapi  kadang keberadaannya secara nyata sering berbenturan dengan laju perkembangan jaman.  meskipun keberkahan rejeki sangat penting dalam menunjang gerak langkah kepemimpinannya, Menjadi aiyao hendaknya bisa juga dalam posisi menjadi manusia sederhana dalam keterbatasan duniawi namun bisa memewahkan diri melalui ukhrowinya. ini salah satu bagian kecil yang perlu dipikirkan dan dipersiapkan karena akan menjadi berbeda dengan yang sebelumnya. Pertanyaannya siapkah masyarakat negeri menerima suatu perubahan? Dan juga perbedaan?
Penampilan yang wah dan serba bertabur glomour karena ditunjang keadaan yang serba ada dan kecukupan adalah lambang kemakmuran, namun seorang pemimpin hendaknya juga tidak lebih kaya dari yang dipimpinnya (?) Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak pihak yang merasa khawatir  tidak akan mendapatkan penghargaan sepantasnya jika tidak mampu tampil demikian, dunia seakan-akan merendahkannya, rasanya tak lagi masuk dalam percaturan dunia. seolah-olah kekayaan dan hartabenda adalah satu-satunya hal yang mampu mengundang decak kagum banyak pihak dan semua itu diartikannya sebagai peningkatan harga diri, ia meletakan harkat dan martabat dirinya pada kekayaan duniawi.
Paradigma seperti itu yang perlu dibenahi meskipun bukan suatu hal yang mudah karena dunia secara luas telah terkooptasi dalam konsep yang demikian.Setidaknya perubahan dimulai dari diri sendiri, mampukan menjaga dan meningkatkan harkat martabat diri dan negeri serta masyarakatnya dengan tanpa menggunakan kemewahan materiil? Mampukah menampilkan keadaan yang apa adanya itu secara luas dengan tetap berada pada harkat dan martabat kemuliaan yang bertumpu pada kebenaran?
Jika ukuran numerik, tidak lagi menjadi standar utama, dan hukum bukan sebagai patokan baku,maka yang harus dijunjung tinggi adalah etika. Sebagai individu kita memahami etika yang berlaku paling tidak bagi diri sendiri manakala harus bersikap dan berperilaku terhadap orang lain. Individu yang banyak menjadi sekumpulan kelompok yang semestinya berlaku pula kumpulan etika endividu yang kemudian menjadi etika kelompok, dan demikian seterusnya pada skala yang lebih besar.
Dalam hal ini etika bukan lagi sekedar konsep melainkan sebagai tata perilaku yang semestinya langsung menjadi pakaian sehari-hari . Banyak hal mengenai apa yang boleh dan tidak boleh sesungguhnya telah lama ada secara turun temurun dalam  tata aturan tidak tertulis dan berlaku bagi  masyarakat negeri yang  terkemas dalam norma dan tata adat, namun sangat dimungkinkan proses transfer  yang terjadi atas semua itu kurang menyentuh banyak kalangan pada setiap generasi, sehingga banyak terjadi hal-hal yang semestinya tidak boleh,dilarang, atau bahkan tabu malah terjadi seolah tanpa kendali dan pengawasan.  Untuk itu mungkin dirasa perlu diberlakukan semacam refresh yang terus menerus dan berkelanjutan.
Dalam suatu kelompok masyarakat kita tidak dapat menuding atas suatu perkara yang seharusnya tidak terjadi semata-mata hanya dalam kacamata individual, dalam kontek kehidupan bermasyarakat ketidaktertiban yang terjadi sesungguhnya merupakan tanggung jawab moral atas kepemimpinan sang pemimpin. Mungkin dalam banyak evaluasi tak ada sebab musabab yang terlihat secara kasat mata, tapi tanggung jawab seorang pemimpin secara ukhrowi bukanlah mengantarkan rakyat dalam kesejahteraan dan kemakmuran dunia semata melainkan juga terkandung terciptanya rasa aman dan tentram atau sakinah mawaddah dan warrahmah.
Atas dasar yang demikian itu untuk menjadi aiyao tidak harus seorang yang berpendidikan tinggi atau sarjana, bukan juga seorang yang mahir dalam ilmu pemerintahan, bukan orang yang jago berbisnis, bukan pula seorang politikus,dan tidak harus seorang konglomerat.  Yang ideal untuk menjadi aiyao adalah orang yang tidak lagi memiliki multi kepentingan,atau sekurang-kurangnya mampu mengambil jarak antara kekuasaan dan kepentingannya,orang yang mampu menghangatkan suasana dan membakar semangat untuk maju tumbuh dan berkembang namun mampu mendinginkan hati yang panas dan mampu memadamkan asap yang belum mengepul.
Menjadi aiyao adalah orang yang mampu bicara tanpa kata-kata, mampu mendengar tanpa telinga,dan mampu menulis tanpa tinta.
Menjadi aiyao bukanlah pilihan,
Ia adalah bagian dari perjalanan hidup. Ada kemuliaan di satu sisi namun jurang yang dalam menganga di sisi yang lainnya. Tak banyak mantan-mantannya yang masih cukup berbesar hati untuk tinggal dalam negeri  setelah lengser keprabon, sebagian mereka pergi meninggalkan negeri dengan berbagai alasan dan dasar pertimbangan.  Padahal sekiranya saja mereka tetap tinggal di negeri sekurang-kurangnya negeri memiliki kesempatan bagaimana memuliakan pemimpinnya ketika telah menanggalkan baju kekuasaannya.
Negeri  ini tak terlalu besar luasnya, tapi bayang-bayang masalalu tetap melekat pada kebesarannya. Menjadi pemimpinnya bukan hal yang ringan karena peliknya seluk beluk berbagai labirin permasalahan yang berkaitan dengannya. Seluruh masyarakatnya pandai bahkan selalu ingin tampak lebih pandai dari siapapun, seluruh masyarakatnya selalu tampil ingin menjadi yang paling benar sehingga kadang melupakan kebenaran-kebenaran dari yang lainnya. Semua orang memiliki semangat yang tinggi mewarisi  semua kapitan dan malesi yang gagah berani yang pernah ada pada masa sebelumnya, semangat tinggi yang kadang kurang pada tempatnya dan bersifat homogen ini kadang malah menaikkan suhu dalam kebersamaan.
Yang paling pelik adalah apa yang selama ini dipahami sebagai hal-hal yang tidak seharusnya terjadi malah terjadi, yang seharusnya disembunyikan malah dimunculkan dan sebaliknya yang seharusnya dimunculkan malah disembunyikan. Banyak orang malah kelihatan saling berlomba dalam konsep modern yang dibanggakannya melebihi apapun dan konsep lama yang terus mewarnai negeri seakan dianggap sebagai sesuatu yang telah usang dan layak diganti.
Ada yang kurang mendapat sentuhan perhatian dari sebagian besar masyarakat negeri yaitu bagimana menampilkan negeri secara  utuh apa adanya dalam kebesaran jiwa  dan ruh adat yang agung….##16062016##

PART 2 (pinangan menjadi)
Beberapa hari lalu tepatnya Selasa malam 4 Juli 2017, saat kami berdua sholat Isya berjamaah, masih di rakaa’at pertema telphon bordering, dan berulang hingga mungkin sekitar tiga kali, selepas sholat barulah paitua mengangkatnya.  Rupanya follow up untuk mengkonfirmasi kesediaan atas wacana ‘pinangan’ menjadi aiyao apabila memungkinkan. Akhirnya terkonfirm, dan menyanggupi,meskipun belum tahu apa-apa tentang segala sesuatu dan seluk-beluknya, dan malam itu akhirnya berulang kali telphon bordering terus menerus dari beberapa orang yang berbeda yang mendukung dan mendorong dan apapun itu namanya yang akhirnya membawa pada pikiran kami yang memulai mereka-reka sekiranya semua itu nyata……mulai menyiapkan mental dengan filosofi-filosofi sekiranya nyata, merajut angan sekiraya kelak menjadi benar-benar nyata, sampai terlelap di tengah malam.
Esok harinya, tak ada sesuatu yang berarti, ibarat gelombang air maka pagi itu tetang nyaris tanpa riak yang berarti, pembicaraan telphon sekedar menyeimbangkan situasi dan keadaan, hingga malam hari, mungkin setelah disana dikomunikasikan, akhirnya dikabarkan bahwa segala sesuatunya belum memungkinkan alias panding !!
Ya….itulah angin sorga yang sempat bertiup dan berhembus sesaat, menyentuh dengan kesejukannya yang agung, menyegarkan, dan menyejukkan. Sesuatu hal yang belum pasti, bahkan sebelumnya tak pernah mengusik minat kami meski aku telah pernah memperkirakannya sejak beberapa tahun yang lalu (lihat tulisan Part 1 diatas).
Bahkan spontanitas aku langsung menolaknnya ketika info pinangan itu diterima, aku memang tidak menginginkannya, entah mengapa itu bukan hal menarik bagiku karena yang kulihat hanya tumpukan masalah dan berbagai urusan yang rumit, pendek kata aku kurang tertarik, tapi meskipun demikian bila paitua mengiyakan apa boleh buat aku harus menjadi pendukung dan pembantu utamanya dalam banyak hal.


Ini kutulis, setidak-tidaknya sekedar mencolek saja bahwa tulisanku sekian tahun yang lalu itu bukan sekedar wacana kosong, itu adalah intuisi yang sempat kutangkap dalam ketidak tahuanku tentang sesuatu yang sebenarnya. Mungkin karena aku melihat bahwa dirimu dan diriku memungkinkan, paling tidak bukan hanya aku yang membaca samita itu, terbukti beberapa orang lain pun memiliki penglihatan sama meski tolok ukur, pijakan dan terminology dasar pertimbangannya sudah pasti berbeda. Yang pasti tulisanku ini bukan khayal atau fiksi belaka, karena senyatanya jelang sekian tahun hal itu menjadi nyata. Semoga …..tulisan ini akan berlanjut pada Part 3.**7Juli2017**

Friday, June 30, 2017

Rendang Ied

Ini rendang asli....buatan sendiri menjelang malam takbiran Ied 1438 yang baru lalu.....
Tak begitu banyak, selain karena harga daging yang begitu mahalnya, cukuplah untuk keluarga kecil kami, apalagi yang satu tak terlalu menyukai makan daging, yang penting ada sedikit sajian istinewa di hari yang fitri, meski tanpa ketupat dan karu ayam.
Ya, aku memang sedikit menahan hati untuk lebaran kali ini, termasuk juga lebaran yang lalu. Ada impian yang tak kedampaian, yang dekat tak terjangkau karena ada hati yang masih sakit,trauma,dst yang masih belum ikhlas, sehingga melihat semua orang masih lekat dengan berbagai kesalahan alias ada yang belum legowo untuk memaafkan.
Kurasa hari yang fitri ini benarkah sudah membuat jiwa menjadi fitri? Entahlah.....
Yang jelas, beverapa hari sesudah Ied, menu meja makanlah yang kembali je fitrahnya, selain karena persediaan bahan makanab di kulkas telah makin menipis, mbak sayurpun belum jualan karena padar belum aktif sehingga harga2 masih bertengger di posisi seperti pada hari prepegan (sehari menjelang lebaran) alhasil rendang dan kari ayamnya sudah dalam format I***mie. Selamat Idul Fitri.....

Saturday, June 24, 2017

Untukmu

.....ada kata-kata bijak dari Ali bin Abi Thalib RA :
"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu..."

Susmaker gatot

Judulnya bikin bingung gak ya....soalnya ada embel2 gatot hihihiiii....jujur dech memang ini lebih cantik foto daripada rasanya. Entah apanya yg salah...feelingku resepnya kurang sip saja....gpplah, sesekali gatot lumrah bukan ??? #ngeles#

Kuker hari raya

Taraaa.,..............
Selesai juga akhirnya. Lumpia mini kering isi abon ikan. Setengah bangga karena sukses meski sangat menguras tenaga saat mencetaknya karena kecil-kecil imut jadi terkesan lamaaa dan adonan gak habis-habis.
Setengahnya lagi bangga karena semuanya buatan sendiri. isinya adalah abon ikan yang kubuat beberapa hari sebelumnya. Awalnya karena punya ikan kembung besar2 tapi gak habis2 karena ada bandeng yg jadi rivalnya. Jadilah dieksekusi dengan dalih 'menyelamatkan'. Ikan dikukus trus di haluskan campur bumbu dan santan, lalu masak hingga kering, dan... simpan dalam stoples. Sesekali dipakai lauk buka puasa bersama nasi panas.
Beberapa hari kemudian muncullah ide membuat pastel kering ini setelah lihat2 resepnya di app cookpad. Ohoo....ibu2 jaman sekarang, di dapurpun tak lepas dari smartphone karena resep masaknya ada di hp...hehee...
Dan ternyata saudara-saudara, paling melelhkan ternyata saat nyetaknya...uhuii....kagak kelar-kelar !! #efek gak ada yang mbantuin 'kale ya#
Tapi akhirnya selesai juga, lalu digoreng dan taraaa....dua stoples TW pun penuh!! Mari dicoba....hmmm yummy.**24617**

Monday, June 19, 2017

hari kesepuluh Ramadhan 1438H

Bulan Juni 2017 kuanggap penting , karena itu aku ingin sekedar 'mengabadikannya' dalam tulisan di sini meski tanpa foto dan ilustrasi apapun. Sebenarnya aku juga tidak punya alasan mengapa harus diabadikan, bukankah segala sesuatu itu akan berlalu seiring waktu, dan apalah artinya sebuah moment dan kenangan ketika segala sesuatu itu telah berlalu, dan tak akan terulang kembali.
Aku juga tidak bisa menjelaskan dengan pasti mengapa harus kuabadikan di dunia maya ini, padahal aku tidak ingin ikut-ikutan orang yang suka mengupdate segala sesuatunya di media sosial. Aku juga menyadari sepenuhnya bahwa tidak semua tulisan dibuat untuk dibaca kembali, ada yang sekedar menulis saja tanpa berharap apapun  bahkan tidak berharap untuk dibaca kembali dan mungkin itulah yang kulakukan kali ini.

Related image
Kembali ke Juniku 2017,
bertepatan dengan Ramadhan 1438H,  kuanggap penting karena hari kesepuluh adalah hari kelahiran putraku, dan pertengahan Ramadhan adalah hari ulang tahun paitua, sementara pas Syawal nya nanti adalah Wedding Anniversary yang ke 27 tahun.  Itulah sebabnya Ramadhan kali ini kuanggap perlu untuk diabadikan, meskipun aku tak bisa sungguh-sungguh 'menikmati' moment kenangan itu secara sungguh-sungguh dan sepenuh hati. karena entah mengapa hampir sepanjang bulan ini hatiku dipenuhi kegalauan, was-was, kekhawatiran, keraguan, dan ketidak tenangan.
Pertama soal paitua rencana pulang kampung sendirian dalam kondisi lokasi yang dituju sedang dalam musim timur yang cuacanya cukup mengkhawatirkan untuk menempuh perjalanan, aku tak berharap ia melakukan perjalanan tapi aku tak juga bisa mencegahnya, harapanku ia bisa memutuskan sendiri tentang yang terbaik untuk dilakukannya.
kedua rencanaku ingin berlebaran sesuai konsepku sepertinya terancam kacau balau dan gagal total, aku merasa tak ada jaminan keamanan dan kenyamanan semuanya akan berlangsung sebagaimana yang kuinginkan. Aku seperti takut tersenyum karena kekecewaan seperti menghadang....tapi semoga ini hanya kekhawatiran yang berlebihan, semoga semuanya baik-baik saja tanpa kurang suatu apa.
Bahagiaku, aku sudah menyelesaikan project dapur membuat sekedar beberapa stoples kuker untuk lebaran, tinggal beberapa step lagi maka bereslah semuanya. Lalu setelah itu???
semuanya masih rahasia Yang Kuasa, aku belum tahu, dan belum terlalu mau pusing memikirkannya. Semua urusan pekerjaan kuletakkan sejenak selama beberaa hari, aku berniat mengambil libur dari kantorku sendiri untuk sejenak menjadi ibu rumah tangga dengan segala kesibukannya menyongsong Idul Fitri....Mohon maaf lahir & bathin. #20617#

Saturday, April 1, 2017

fakus 2

Dalam perjalananmu selalu ada kekuatan yang ingin menghentikanmu, tergantung bagaimana caramu memandang, apakah ia kau anggap rintangan yang harus disingkirkan atau akan kau anggap sebagai pemicu tantangan yang akan membuatmu tak akan menyerah, fakus pada tujuan,dan tetap menikmati semua prosesnya, karena suksesmu bukan pada pencapaian atau apa yang berhasil diraih tapi bagaimana kau bisa tetap menikmati dan tidak kehilangan moment indah selama perjalanan menuju sukses.
Selamat siang....

Bamboo

POHON BAMBU:


Tahukah anda bahwa pohon bambu tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama, Walaupun setiap hari disiram & dipupuk, tumbuhnya hanya beberapa puluh centimeter saja.

Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat dahsyat & ukuran nya tidak lagi dalam hitungan centimeter melainkan meter.

Lantas sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon bambu ???

Ternyata selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pada akar (BUKAN) pada batang, yang mana daripada itu, pohon bambu sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang ketinggian nya yang berpuluh puluh meter kelak dikemudian hari.
copas dari: https://iphincow.com/2016/08/29/filosofi-pohon-bambu/

Saturday, March 4, 2017

Opor ayam kampung

 Hari ini minggu 19 Feb, tak ada yg istimewa tapi aku masak istimewa


Bukan dalam rangka lebaran maupun hari raya, tapi menu ini memang terlanjur menjadi menu andalan saat Lebaran, jadi apapun itu serasa lebaran dech pokoknya.hehee....

wes lah....biarpu hari biasa dan sedang tak ada moment penting pula, sah sajalah kuhadirkan menu opor ayam kampung, tapi rasanya aku lebih suka menyebutnya kari ayam.....karena warnanya kuning dan aku menggunakan bumbu lebih lengkap ala kari...
maaf ya, ini foto masih di panci yang masih nangkring di atas kompor, belum platting...

5 th BTM


Januari 2016, adalah tahun kelima bagi BTM...#...Happy Aninversary Lawaida..:)
ajang kreasi dan pekerjaan yang selama ini kutekuni, dengan penuh doa dan harapan kukerjakan yang selama ini kugeluti dan kutekuni yang sedang kukerjakan.
Ibaratnya tanaman bambu, selama ini aku baru membangun akar supaya menjadi kuat jika kelak tumbuh tinggi dan lebat, dan kini aku sedang bersiap-siap untuk tumbuh...
Menikmati semua waktu yang berjalan, adalah sebuah kebahagiaan, dan kebahagiaan terbesar ternyata adalah saat bisa memberikan yang terbaik untuk pelanggan. 
Mohon doa dan dukungan dari semua teman terbaikku.

Wednesday, February 1, 2017

Kumpul hp

Beginilah suasana meja saat semua di rumah, hp sedang ba kumpul lantaran sedang di cas semuanya...hihihii

Thursday, January 12, 2017

Awalan

Malamku untuk berkomunikasi dengan yang dibelahan bumi sana, pagiku untuk yang di bagian timur dan tengah, siangku the real time aku bekerja, dan hampir tengah malam aku terbangun untuk Isha, tak terasa terlelap rupanya sejak selepas magrib. Dalam sujud aku bersyukur, terimakasih ya Allah karena aku sibuk, amiiin.

Tuesday, January 10, 2017

Marah

marah adalah suatu rasa, bagian dari nafsu manusia, yang muncul saat diri merasa kecewa,tersinggung,terluka, terhina, atau karena melihat, mendengar atau mengalami hal-hal yang mengecewakan atau yang tidak diharapkan, termasuk saat mengalami kegagalan.
Ketidak mampuan diri dalam mengatasai gejolak emosi menjadikan seseorang mudah marah, menjadi emosional...
Marah bisa membuat seseorang tak terkendali, dan bahasa  mudahnya sering dikatakan kesetanan bila sudah meledak-ledak tidak karuan, bicara keras dengan intonasi sangat tinggi, bicara kasar baik nada maupun kata-kata yang keluar dari mulutnya, membentak, menghardik, memukul, memgusir, dan....semuanya itu sangat potensial mengarah pada perbuatan kriminal tbila tak teratasi.
Siapa yang harus mengatasi? tentu saja diri sendiri !!

Tuesday, January 3, 2017

Udang goreng mentega


Dapat sms dari teman, temannya yang punya tambak sedang panen udang, minat beli gak ? udangnya besar2 lhooo....langsung saja aku pesan 3 kg !!
Sebagian kukirim buat bunda, sebagian kubuat masakan dengan judul "udang goreng mentega", dannn.....maaf ya klo garnisnya sangat minimalis yang penting cita rasa masakannya benar-benar maksimal lhoooo....( ini alasan paling tepat karena sesungguhnya stock sayuran di kulkas sedang kosong dan adanya hanya itu...heheee...)
Ambil nasi panas dan....mari makan !!!

Ngupih

Ini hampir menjadi rutinitas harian....ngupih sambil cek notifikasi online kalian ngintip status Fb orang-orang....klo ada yg menarik bisa singgah sekedar klik like atau lanjut ke linknya. Sementara itu buat nyetatus sendiri malah jarang sekali, mulai merasa tidak perlu share progress setiap saat, kecuali ada sesuatu yang betul-betul istimewa.....sruputttttt