Sunday, February 24, 2019

Samosa

Samosa lezat isi daging ayam dengan bumbu kari

huuuu.... samosanya cantik sekali dan menggiurkan, aku bikin kok gak bisa mulus begini yaa......setelah digoreng kulitnya ada gelembung2 gitu trus cenderung gosong hahaaa....
tantangan nih, kapan-kapan coba lagi achhh....pantang menyerah

Karee

Ini masih cita-cita....masih di angan-angan, bahwa kelak suatu ketika aku akan masak karee seprti ini dnegan cita rasa mendekati aslinya yaitu karee India. Bahannya ayam saja atau daging sapi, tergantung ketersediaan saja hehee....

Kuracie madras kari

pengin lengkap dengan roti pharatanya....
sebenarnya baru kemaren aku membuatnya, tapi entah kenapa rindu pengin buat lagi yang lebih mak nyuss !!
Resep Cara Membuat Parata India

Jodha Akbar

Ini tentang  kegagumanku yang lain dari serial Jodha Akbar, yaitu costum dan dandanannya.....
angkat topi buat designernya, briliant !! Glamour, mewah, rumit, anggun, cantik...lengkap !!



Zee TV Jodha Akbar Paridhi Sharma (Jodha) Stills, PhotosAishwarya Rai Bachchan as Queen Jodha in Jodha Akbar ( Bridal Wear ) Bollywood

Jhodha








makna

Untuk satu hal yang sama, faktanya bisa menjadi berbeda antara menurut saya, menurut anda, menurut dia, ataupun menurut mereka, artinya suatu fakta itu bisa tergantung siapa yang memandang dan dari sisi mana, dan dari sudut mana memandangnya.
Begitu juga untuk stu fakta yang sama, bisa menghasilkan persepsi dan sudut pandang yang berbeda-beda
Kebanyakan dari kita dikarenakan suatu keterbatasan umumnya hanya mampu memandang sesuatu hanya dari satu sisi saja, yaitu hanya menurut persepsi kita, yang dipengaruhi oleh cara pikir, cara pandang, kemampuan jarak pandang , pengalaman, tingkat emosional ,tingkat kedewasaan dan lain-lain.

Jadi bahwa untuk satu hal yang sama faktanya bisa menjadi berbeda-beda, ini belum tentang makna dan cara memaknai sesuatu. Bayangkan jika satu fakta saja bisa dimaknai bermacam-macam, dan bisa ditafsirkan secara berbeda-beda, bila tak disertai tingkatan emosional yang tinggi, maka kegaduhan dan kericuhan adalah suatu keniscahyaan.
Untuk itulah ada tata aturan, tata krama, tata pergaulan, tata bicara, tata bahasa, dan tata tata lainnya agar segala sesuatunya bisa tertata dengan baik dan benar, meskipun berbeda, semua lega, tidak ada yang tertekan, tidak ada yang teringgalkan, tidak ada yang terpinggirkan,dsb, pendek kata segala tata aturan itu untuk menyertakan semua pihak menjadi sama atau setara demi sebuah rasa yang disebut adil, dan saling menghargai untuk suatu kedamaian. So...tak perlu ada pertengkaran bila ada perbedaan, sesungguhnya perbedaan itu Rahmat, perbedaan itu indah, bukan hanya sebuah slogan. Selamat sore....gerimis senja *Kp24022019

Wednesday, February 20, 2019

puting beliung di Rancaekek

12 Januari 2019


Mendengar berita ini di TV dan melihat gambar /foto-foto  tentang dampak yang ditimbulkannya terasa masgul....mungkin karena sepotong kenangan masa laluku ada di sana.
Beberapa tahun silam aku pernah tinggal di kawasan ini selama beberapa tahun, rumah kami type terkecil di sana, lokasinya paling ujung dekat sawah berbatasan langsung dengan kampung Walini, demikian kalau aku tak salah sebut nama kampungnya. Aku mengenal beberapa warga kampung tersebut dengan baik, setidaknya ada warung sayuran yang menjadi andalan belanja di setiap hari minggu pagi. Tidak jauh dari warung itu ada mushola kecil, pemilik dan pengurusnya dulu sering bertandang ke rumah, berbincang tentang bermacam hal dengan paitua. 
Anakku masih sangat kecil ketika kami tinggal di sana, transportasi andalan dari rumah adalah becak untuk menuju stasiun kereta api maupun ke jalan raya jika ingin menggunakan kendaraan umum. Menjelang setahun usianya, putraku mulai bisa bicara, dan kata pertama yang kudengar sangat jelas dan sempurna selai  mama dan papa, adalah saat ia menyebut "becak". Saat itu memang kami akan bepergian dan seperti biasa harus segera panggil becak yang biasa mangkal di ujung jalan pinggir sawah. 
Ohhh....takjubku bukan main, sesudah itu penguasaan bicaranya makin pesat dan perbendaharaan bahasanya makin banyak, sampai dia bisa menjelaskan pada seorang anak kecil yang duduk berdekatan di gerbong kereta menuju ke Bandung, bahwa benda besar yang mereka lihat saat melewati stasiun Gedebage itu bernama Peti kemas. Alhamdulillah buah hatiku sangat pandai.

Ketika hendak pulang kerumah setiap kali turun di stasiun adalah berebut becak, maklum....jumlah becak masih lebih sedikit dari jumlah penumpang yang turun di stasiun ini, beruntung ada mang becak yang sudah kenal karena sering mangkal dekat rumah, sepertinya ia orang walini, sehingga ada sedikit kemudahan. sekali waktu aku hanya berdua dengan putraku, melewati deretan rumah yang sedang proses dibangun dan belum dipasang genteng, putraku bertanya, dan terjadilah dialog di atas becak:
putraku  " ma....itu rumah kena angin puyuh ya...".
me: "bukan sayang....itu rumah sedang dibangun dan belum selesai"
Putraku:"seperti kena angin puyuh ya ma..."
Me: karena belum dipasang genteng, kalau sudah jadi nanti akan seperti itu....(sambil menunjuk rumah2 yang telah jadi dan berpenghuni)
putraku:" ma...angin puyuh itu sama dengan tulur puyuh...?? 
Olala....anau ee.......

maksud

tidak semua yang kita maksudkan untuk kebaikan diterima oleh orang lain sebagai kebaikan pula, bahkan tidak sedikit yang kemudian diartikan dengan sangat berbeda bahkan bertentangan dengan maksud kita sebenarnya. Memahami "distorsi" penyampaian maksud hati yang demikian sungguh sangat tidak mudah, meskipun kita telah menyelipkan sebaris kata-kata untuk memperjelas maksud hati, namun itupun sering kurang membantu karena tidak jarang ditangkap dengan tafsiran yang berbeda.
Dalam keseharian barangkali inilah yang disebut salah paham, dan ternyata tidak mudah meluruskan paham dengan orang lain yang mempunyai terminologi berpikir yang berbeda.
Jika tidak diliputi dengan yang namanya kesabaran, pada level yang demikian bisa menyebabkan "tinju" melayang, dalam skala massal bisa mengakibatkan segala hal yang tidak terduga, termasuk, batu-batu dan segala macam barang menjadi "beterbangan", pendek kata...tindakan anarkhis menjadi tidak terelakkan.
Inikah yang sering terjadi di kalangan saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air?
Mengapa mudah sekali timbul kemarahan yang berbuntut bentrokan, tawuran, amuk massa, atau apapun namanya yang semuanya berupa tindakan yang sifatnya serba merusak?
Semua orang tentu bertanya-tanya apanya yang salah?
itu adalah perilaku tidak dewasa? kalau begitu seperti apakah sesungguhnya yang disebut dewasa? Kedewasaan tidak semata-mata dirtunjukkan dengan ciri-ciri fisik dan lahirian semata.
Kita semua dianjurkan untuk selalu mawas diri dan introspeksi diri, karena kebaikan maupun kesalahan sesungguhnya tidak berada di tempat lain, melainkan ada pada diri sendiri. Kebaikan yang kita lakukan akan kembali menjadi kebaikan yang kita terima, demikian pula sebaliknya.....
Tapi masalahnya mungkin karena diantara kita sering "tidak punya waktu" untuk berdialog dengan diri, karena terlalu sibuk memikirkan dan mengerjakan berbagai tuntutan kebutuhan lahiriah, sehingga gizi rohani menjadi terabaikan....benarkah?? ***18Feb1212

Saturday, February 9, 2019

Pindahan

Kontrakan toko habis, pas setahun bulan depan, tapi gak perlu sampai habis waktu jatuh tempo, kami ingin tepat waktu atau lebih awal  dapat mengembalikan kunci, rasanya itu jauh lebih nyaman dan tidak kemrungsung alias ada rasa gelisah karena ketergesaan seperti dikejar sesuatu.
Sebenarnya, di tempat ini toko praktis tak pernah buka dan beroperasi, hanya dibulan pertama dan kedua kami tata tapi tak pernah benar2 opening, karena sesuatu dan lain hal, dan yang utamanya adalah karena yang akan mengoperasikannya dapat pekerjaan baru yang lumayan bagus prospeknya, alhamdulillah.
Meskipun toko tak pernah benar2 buka, tapi bukan berarti tak ada penjualan disana, selain online, beverapa tamu jauh ada yang sempat singgah dan belanja, tentunya dengan janjian dulu sebelumnya.
Dua minggu lagi jatuh tempo, dan kami telah menyelesaikannya hari ini, alhamdulillah. 
Harapan baik selalu mengiringi setiap langkah, semoga ke depan jauh lebih baik lagi srgala-galanya, terimakasih ya Robb....aku merasa lega 🙏amiiiinnn.......