Monday, January 28, 2019

Buku(13) Postcard



 











Image result for postcard bergambar
Related image

Related image

Related image
Related image


Buku(7) Mushashi




Buku(5) Novel zaman anak-anak


Buku(4) Majalah jaman anak2


Image result for majalah bobo tahun 1975









Buku(3) Dont say YES



Buku (2) Indonesia The crisis of the Millstones




Buku pemberian dari seorang kawan yang jauh, sempat menghuni lemari perpustakaan pribadiku  selama bertahun-tahun sebelum kemudian berulang kali pindahan rumah, tak pernah selesai kubaca, hingga kini dimana rimbanyapun tak jelas.

Aku sekedar ingin menulis tentang yang ada dan tiada tapi sesungguhnya tak pernah ada, karena pertemanan kita tidak real, kita tidak pernah jumpa maka kuanggap bahwa kau tidak pernah ada secara nyata, kau hanya bayangan, imajinasi, atau apalah namanya....dan selamanya seperti itu. 
Sejak itu aku pun menyadari bahwa aku sungguh setia dengan kepura-puraanku untuk meyakini bahwa kau bersungguh-sungguh untuk apa yang seharusnya butuh kesungguhan. Maka akhirnya kunyatakan selesai !!
Well...mungkin memang kita tak harus searah bahkan tak harus sejalan.
Lalu apa urgensinya kutulis ini? bukankah hal itu sudah menjadi sesuatu yang bukan saja tak penting tapi juga tak lagi bermakna, tapi itu adalah bagian dari perjalanan.
Bukan untuk dikenang, tapi cukup dipahami bahwa demikianlah adanya. Karena faktanya ada buku seperti ini...(foto kuambil dari Internet)
hanya itu




Sunday, January 27, 2019

Buku (1) Resensi

buku (1)
sering disergap rasa bosan setiap kali ngintip linimasa yang isinya hampir sama semua..... tentang narsisme. Kadang heran juga mengapa "penyakit" itu menyerang secara kolektif dalam satu masa tertentu ya..? barangkali jawabnya adalah agar terkesan kekinian dan gaul, gitu? its okay....(speechless) tapi sesungguhnya apa yang dicari dan apa yang didapat sih?mungkin juga sekedar yang penting eksis dan selalu update gitu...? Oh....kalau begitu kebutuhan pokok manusia bertambah satu lagi yaitu narsis!!😟
Sesekali aku merasa rindu sesuatu yang lain, yang agak berbeda, yang anti mainstream istilah kerennya, tapi sulit juga rupanya meskipun itu bukan berarti tidak mungkin.
Singkat cerita aku menemukan wall FB seorang kawan peminat buku yang sering posting tentang buku, dari kisah perjalanan buku itu sampai di tangannya hingga resensi ditulisnya dalam bahasa tutur yang santai dan sangat memikat.
Ini sangat menarik bagiku, lumayan mengusik rasa untuk membuka cakrawala baru dalam berpikir dan mwngupdate pemahaman. Terkadang saat kita membaca buku yang sebenarnya pernah dibaca sekian tahun silam, akan memberikan tingkatan pemahaman dan imajinasi yang berbeda, barangkali terkait dengan berbagai pengetahuan, pemahaman dan kedewasaan seseorang dalam memahami sesuatu seiring berjalannya usia.
Aku selalu menyimak dan mengikuti postingannya semampuku, karena terkadang di tempatku terkendala sinyal yang tidak mulus. Tidak jarang ada kisah yang kuanggap serupa dengan yang pernah kualami sehingga membuat anganku kembali melanglang buana ke masa silam, zaman masih jadi mahasiswa dan sering berburu buku. Adakalanya harus menahan pegal kaki karena berdiri berjam-jam baca buku di gramedia sebab harga tak terbeli, atau karena yang dicari hanya beberapa bab atau bagian tertentu saja lalu tak jarang pula menyambangi kios buku Palasari bersama beberapa teman setelah pulang kuliah atau berlama-lama jongkok pilih buku di kios buku loakan kaki lima yang menggelar dagangannya di trotoar dan emperan toko.
Hmm...aku tidak menyangka bahwa semua itu ternyata kini menjadi masa-masa yang layak untuk dikenang , meskipun dulu aku agak malu-malu menceritakannya, maklumlah karena sebagian besar teman-temanku dulu sepertinya dari kalangan 'the have' yang mungkin tak mengalami perjalanan seperti itu.***Jogja,26 Januari2019







Istana Agra

Ini sangat mengagumkan bagiku, melebihi Taj Mahal yang sepertinya lebih terkenal karena lambang cinta, tapi aku lebih terkesan dengan Agra....mungkin karena pernah nonton serial Jodha Akbar di TV yang sangat menarik, jadi merasa sedikit nyambung dan mengerti sejarahnya, meskipun sadar betul bahwa film kisah nyata itu sebagai sebuah karya film tentu tidak sama persis dengan aslinya, namun tetap menarik, aku sukaaaa......
Penggarapannya detail dan alur cerita runtut, detail costum sangat rumit pasti jagoan designernya dan karakter pemainnya pun semuanya begitu memikat, anya.....mdi akhir-akhir kebanyakan bumbu ini itu terasa terlalu didramatisir dan terkesan hanya untuk nambah durasi saja. 
Rupanya tak hanya filmnya yang menarik, fakta peninggalannyapun memang sangat mengagumkan. Bangunan megah nan besar dengan arsitektur yang megah, dengan sistem pengamanan yang luar biasa mengagumkan (tembok benteng berlapis, menara pengamat yang tinggi,dalam jumlah sangat banyak, serta konon dulunya benteng ini dikelilingi kanal air atau sungai yang diisi buaya....) dan dengan sistem pencahayaan dan sirkulasi udara yang alamiah dan diperhitungkan dengan sangat cermat, lengkap dengan hiasan dan ornamen pada dinding, gerbang utama, pintu-pintu, dan jendela yang semuanya serba rumit, megah, indah,berseni tinggi......mengagumkan, bukti nyata sebuah kebesaran di masa lalu yang sungguh luar biasa !!.

Image result for agra mahal

Istana yang lebih akrab disapa Agra Fort juga dikenal sebagai “saudara”Taj Mahal. Selain jaraknya yang berdekatan. Juga terdapat benang merah antara Taj Mahal dan Istana Agra.

Keduanya berada di Kota Agra, propinsi Uttar Pradesh, India. Didirikan oleh Kaisar Mughal generasi ketigabernama lengkap Abu'l-Fath Jalal ud-din Muhammad Akbar. Beliau Akrab disapa “The Great” Akbar. Sedangkan Taj Mahal dibangun oleh Kaisar Mughal generasi kelima bernama Shah Jahan atau cucu dari Kaisar Akbar.

Istana Agra dibangun diatas sisa sisa sebuah situs kuno yang dikenal sebagai Badalgarh.Dahulunya situs ini adalah istana seorang Sultan Delhi bernama Sikandar Lodi(1488–1517). Beliau bermaksud memindahkan pusat pemerintahan dari kota Delhi ke Agra.

Ketika beliau meninggal pada tahun 1571. Kekuasaan dilanjutkan oleh putranya bernama Ibrahim Lodi.Ditahun 1526 beliau meninggal dalam sebuah peperangan di Panipat. Dikalahkan oleh pasukan Mughal dibawah komando Kaisar Barbur. Pendiri sekaligus kaisar Mughal generasi pertama. Di istana inilah kaisar Mughal generasi kedua, Humayun dinobatkan menjadi penerus tahta kekaisaran Mughal.

Pada tahun 1965 kaisar Akbar memerintahkan untuk membongkar dan membangun Istana.Untuk membangun istana Agra, beliau mengerahkan pekerja bangunan sebanyak 5.000 orang dan selesai dalam kurun waktu 8 tahun. Selanjutnya istana ini mengalami pemugaran oleh beberapa kaisar generasi selanjutnya. Tak ayal, kemegahannya masuk dalam warisan dunia UNESCO.(sumber:http://emakmbolang.com)
Image result for agra mahal

Image result for agra mahal

Image result for agra mahal

Related image

Image result for agra mahal

Related image


Image result for agra mahal

Image result for agra mahal

Image result for denah istana Agra


Related image
Delhi gate (jarang ada fotonya karena tertutup untuk wisatawan)







update status...


ini tentang facebook ,
umumnya facebooker senang update status, bahkan hampir setiap saat mengupdate statusnya (kurang kerjaan amat ya...hee...hee..) saking  seringnya sampai gak penting lagi memilah dan memilih mana yang gak penting dan mana yang penting. Gak sedikit yang update status dengan hal-hal yang kadang gak penting banget buat orang lain, bisa karena murni hanya curahan hati, bisa juga karena sesuatu yang sangat pribadi misalnya tentang hal-hal yang sedang dialami atau terjadi dengan dirinya sendiri, atau sekedar untuk mendapat respon dari orang lain saja. pokoknya mulai dari yang baru belajar narsis, sampai yang narsis beneran dan disertai tebar pesona secara sadar, semuanya ada!! (pokoknya "semua style mode" -ON....stt...asal gak "ngomongin pihak lain aja 'kale ya..."hee..hee...) dan atas nama iseng-iseng,atau seru-seruan, maka semua itu menjadi sah-sah saja......

Barangkali memang itulah gunanya facebook...situs jejaring sosial sebagai tempat gaul sekaligus tempat ideal untuk ajang tebar pesona di dunia maya. Disini kamu bisa merekayasa "image" mu menjadi seperti apapun yang kau mau. Untuk mendapatkan decak kagum minimal melalui "jempol" maka updatelah status dengan hal yang hebat-hebat, mengagumkan, dan sesuatu yang sedang in. Untuk mendapatkan simpatisan atas sesuatu yang sedang kau usahakan, maka update status yang kira-kira menarik bagi orang lain. Untuk mencari dukungan ? ya buat saja statement yang bakal memihak padamu atau buat page tersendiri untuk memudahkan orang lain hanya dengan satu klik saja menyatakan "suka" padamu.

Fenomena FB telah menggantikan banyak hal, chatting menjadi lebih asyik daripada ngobrol verbal, buku harian menjadi usang karena update status lebih cepat mendunia dan lebih responsif. Untuk yang rada-rada introfet kau bisa merekayasa tampilan sesusakamu. untuk yang sedikit kuper lumayan bisa gaul tanpa harus berjuang melawan kekuperan... Sebegitu pentingkah mengupdate status? mengumumkan apa yang kita inginkan pada dunia?   disadari atau tidak, kita semua  sudah terjangkit pada  "penyakit" narsis !???

Kita beranggapan bahwa, jika dunia sepaham dengan kita, kita akan bahagia? sekurang-kurangnya memperbaiki mood seharian sehingga lebih bersemangat menghadapi tantangan kedepan?
Ok, tak apalah jika itu bisa menyemangatimu, Tapi darimana kita tahu bahwa dukungan yang disampaikan untuk kita itu tulus jika hanya disampaikan dengan satu klik saja?? jadi...supaya lebih mantap, gunakan kata-kata !!

Dunia terus berputar pada porosnya....mungkin makin hari kita makin terbiasa dengan hal-hal yang semu,hal-hal maya, sesuatu yang penuh rekayasa  dan tidak nyata. Apapun itu, tetap saja..... pentingkah mengupdate status setiap saat??***Arkeni Ps 8 November 2011

aneh


Ketika orang-orang yang kita percayai ternyata benar-benar tidak bisa dipercaya, lantas apa yang sebaiknya kita lakukan? 
yang jelas tentu serta merta kita menjadi tidak percaya lagi kepada mereka. Kemudian hilang sedikit "mood" kita terhadap mereka, kemudian mungkin secepatnya mengambil jarak dengan mereka, dan berikutnya mungkin mundur teratur dan berharap tak pernah ada hubungan lagi dalam bentuk apapun dengan mereka.

Entah benar entah tidak, entah baik atau tidak setidaknya itulah yang terpikirkan pertama-tama ketika kita mengalami kekecewaaan.
Berikutnya barulah mencoba "membedah" nya dalam analisa-analisa sunyi...

Mengapa??? ini adalah bagian yang paling pertama kita butuhkan.
Masalahnya ini tentang suatu komunitas yang bukan hanya terjadi dengan satu atau dua orang, namun lebih dari 5 orang!dan survey ku membuktikan bahwa jabatan, dan reputasi serta kebesaran nama seseorang ternyata tak selamanya bisa menjamin tidak akan menimbulkan kekecewaan bagi orang lain, sehubungan dengan perilaku dan tindakannya.
Amanah yang seharusnya dijaga teguh ternyata tak nampak dalam aplikasinya. Sikap konsisten yang menopang suatu dedikasi dan kebesaran diri seolah bukan sesuatu yang penting untuk diperlakukan, dan satu lagi tentang kejujuran...entah apa yang dimaknainya sampai begitu mudah dikesampingkan. aneh !
Benarkah kepercayaan dan rasa hormat harus berubah menjadi kecewaan yang menjurus pada benci? subhanallah...***Jogja 8Agustus2012

Thursday, January 24, 2019

Sudut sunyi




Istilah Ngopi biasanya identik dengan kebersamaan, ngobrol-ngobrol, tukar pikiran,diskusi,dan sebaginya, tapi bagiku ngopi identik dengan kesendirian. Ya, aku selalu sendirian. Dulu aku bukanlah orang yang suka sendirian atau menyendiri, meskipun tak banyak tapi aku punya teman bicara yang mampu membuatku lega karena interakfif, ada pemahaman meskipun kadang beda referensi, beda pendapat dan beda prinsip, tapi pikiran dari masing-masing kita yang berbeda seolah terakomodir dengan baik dengan bingkai pertemanan dan persahabatan. 

Rasanya aku masih orang yang sama, tak suka diam, cenderung suka olah berbicara dan tukar pikiran dalam 'membaca' situasi dan kondisi terkini, istilah kerennya jadi pengamat ! yach, pengamat apa saja...sosial,ekonomi,politik,budaya,teknologi, kuliner,dan fashion. Mengamati semua itu dan mengkritisinya terasa asyik bagiku, lebih asyik lagi kalau ada partner bicara, atau partner dalam komunikasi tulisan. Tapi aku tak memilikinya kini. Bukan mauku, bukan aku tak bisa mendapatkannya, tapi karena aku merasa kini duaniaku dibatasi.

Banyak dalil yang diberikan untuk membenarkan pembatasan atas duniaku itu,paling kental konon adalah karena alasan keyakinan*. Tapi menurutku yang sebenarnya adalah bukan itu, melainkan karena tak ada kepercayaan sehingga seratus persen didominasi oleh kekhawatiran. just simple, sampai disitulah jangkauannya*, dan tiada kata lain selain harus patuh.
Baik, kembali ke kopi ku sebelum keburu dingin, keinginan untuk mengeluarkan isi hati, uneg-uneg, pemikiran,idea atau apapun itu jika tersumbat* rasanya nyesek, ingin berontak, protes,menuntut,bla-bla-bla....Tapi jika tetap tak mampu menuntuhkan gunung es yang menjulang tinggi lantas mau apa? apakah menjadi frustasi adalah solusinya?lalu marah-marah tak karuan, lalu acuh, cuek dan semau-maunya?

Bagiku semua itu bukan pilihan, karena itulah aku mlipir disini, di sudut sunyiku, untuk berbicara* sendiri, melalui tulisan yang tidak interaktif karena aku tak pernah tahu apakah akan ada yang membacanya.
Sekiranya ada yang membaca hingga akhir tulisan ini, saya akan merasa sangat lega sekiranya berkenan sedikit meninggalkan jejak di kolom komentar, setidaknya agar aku mengetahui bahwa aku masih terkoneksi* dengan dunia....terimakasih sangat untuk sebelum dan sesudahnya ***Ann-Jk,25012019