buku (1)
sering disergap rasa bosan setiap kali ngintip linimasa yang isinya hampir sama semua..... tentang narsisme. Kadang heran juga mengapa "penyakit" itu menyerang secara kolektif dalam satu masa tertentu ya..? barangkali jawabnya adalah agar terkesan kekinian dan gaul, gitu? its okay....(speechless) tapi sesungguhnya apa yang dicari dan apa yang didapat sih?mungkin juga sekedar yang penting eksis dan selalu update gitu...? Oh....kalau begitu kebutuhan pokok manusia bertambah satu lagi yaitu narsis!!😟
Sesekali aku merasa rindu sesuatu yang lain, yang agak berbeda, yang anti mainstream istilah kerennya, tapi sulit juga rupanya meskipun itu bukan berarti tidak mungkin.
Singkat cerita aku menemukan wall FB seorang kawan peminat buku yang sering posting tentang buku, dari kisah perjalanan buku itu sampai di tangannya hingga resensi ditulisnya dalam bahasa tutur yang santai dan sangat memikat.
Ini sangat menarik bagiku, lumayan mengusik rasa untuk membuka cakrawala baru dalam berpikir dan mwngupdate pemahaman. Terkadang saat kita membaca buku yang sebenarnya pernah dibaca sekian tahun silam, akan memberikan tingkatan pemahaman dan imajinasi yang berbeda, barangkali terkait dengan berbagai pengetahuan, pemahaman dan kedewasaan seseorang dalam memahami sesuatu seiring berjalannya usia.
Aku selalu menyimak dan mengikuti postingannya semampuku, karena terkadang di tempatku terkendala sinyal yang tidak mulus. Tidak jarang ada kisah yang kuanggap serupa dengan yang pernah kualami sehingga membuat anganku kembali melanglang buana ke masa silam, zaman masih jadi mahasiswa dan sering berburu buku. Adakalanya harus menahan pegal kaki karena berdiri berjam-jam baca buku di gramedia sebab harga tak terbeli, atau karena yang dicari hanya beberapa bab atau bagian tertentu saja lalu tak jarang pula menyambangi kios buku Palasari bersama beberapa teman setelah pulang kuliah atau berlama-lama jongkok pilih buku di kios buku loakan kaki lima yang menggelar dagangannya di trotoar dan emperan toko.
Hmm...aku tidak menyangka bahwa semua itu ternyata kini menjadi masa-masa yang layak untuk dikenang , meskipun dulu aku agak malu-malu menceritakannya, maklumlah karena sebagian besar teman-temanku dulu sepertinya dari kalangan 'the have' yang mungkin tak mengalami perjalanan seperti itu.***Jogja,26 Januari2019
Ini sangat menarik bagiku, lumayan mengusik rasa untuk membuka cakrawala baru dalam berpikir dan mwngupdate pemahaman. Terkadang saat kita membaca buku yang sebenarnya pernah dibaca sekian tahun silam, akan memberikan tingkatan pemahaman dan imajinasi yang berbeda, barangkali terkait dengan berbagai pengetahuan, pemahaman dan kedewasaan seseorang dalam memahami sesuatu seiring berjalannya usia.
Aku selalu menyimak dan mengikuti postingannya semampuku, karena terkadang di tempatku terkendala sinyal yang tidak mulus. Tidak jarang ada kisah yang kuanggap serupa dengan yang pernah kualami sehingga membuat anganku kembali melanglang buana ke masa silam, zaman masih jadi mahasiswa dan sering berburu buku. Adakalanya harus menahan pegal kaki karena berdiri berjam-jam baca buku di gramedia sebab harga tak terbeli, atau karena yang dicari hanya beberapa bab atau bagian tertentu saja lalu tak jarang pula menyambangi kios buku Palasari bersama beberapa teman setelah pulang kuliah atau berlama-lama jongkok pilih buku di kios buku loakan kaki lima yang menggelar dagangannya di trotoar dan emperan toko.
Hmm...aku tidak menyangka bahwa semua itu ternyata kini menjadi masa-masa yang layak untuk dikenang , meskipun dulu aku agak malu-malu menceritakannya, maklumlah karena sebagian besar teman-temanku dulu sepertinya dari kalangan 'the have' yang mungkin tak mengalami perjalanan seperti itu.***Jogja,26 Januari2019
No comments:
Post a Comment