Istilah Ngopi biasanya identik dengan kebersamaan, ngobrol-ngobrol, tukar pikiran,diskusi,dan sebaginya, tapi bagiku ngopi identik dengan kesendirian. Ya, aku selalu sendirian. Dulu aku bukanlah orang yang suka sendirian atau menyendiri, meskipun tak banyak tapi aku punya teman bicara yang mampu membuatku lega karena interakfif, ada pemahaman meskipun kadang beda referensi, beda pendapat dan beda prinsip, tapi pikiran dari masing-masing kita yang berbeda seolah terakomodir dengan baik dengan bingkai pertemanan dan persahabatan.
Rasanya aku masih orang yang sama, tak suka diam, cenderung suka olah berbicara dan tukar pikiran dalam 'membaca' situasi dan kondisi terkini, istilah kerennya jadi pengamat ! yach, pengamat apa saja...sosial,ekonomi,politik,budaya,teknologi, kuliner,dan fashion. Mengamati semua itu dan mengkritisinya terasa asyik bagiku, lebih asyik lagi kalau ada partner bicara, atau partner dalam komunikasi tulisan. Tapi aku tak memilikinya kini. Bukan mauku, bukan aku tak bisa mendapatkannya, tapi karena aku merasa kini duaniaku dibatasi.
Banyak dalil yang diberikan untuk membenarkan pembatasan atas duniaku itu,paling kental konon adalah karena alasan keyakinan*. Tapi menurutku yang sebenarnya adalah bukan itu, melainkan karena tak ada kepercayaan sehingga seratus persen didominasi oleh kekhawatiran. just simple, sampai disitulah jangkauannya*, dan tiada kata lain selain harus patuh.
Baik, kembali ke kopi ku sebelum keburu dingin, keinginan untuk mengeluarkan isi hati, uneg-uneg, pemikiran,idea atau apapun itu jika tersumbat* rasanya nyesek, ingin berontak, protes,menuntut,bla-bla-bla....Tapi jika tetap tak mampu menuntuhkan gunung es yang menjulang tinggi lantas mau apa? apakah menjadi frustasi adalah solusinya?lalu marah-marah tak karuan, lalu acuh, cuek dan semau-maunya?
Bagiku semua itu bukan pilihan, karena itulah aku mlipir disini, di sudut sunyiku, untuk berbicara* sendiri, melalui tulisan yang tidak interaktif karena aku tak pernah tahu apakah akan ada yang membacanya.
Sekiranya ada yang membaca hingga akhir tulisan ini, saya akan merasa sangat lega sekiranya berkenan sedikit meninggalkan jejak di kolom komentar, setidaknya agar aku mengetahui bahwa aku masih terkoneksi* dengan dunia....terimakasih sangat untuk sebelum dan sesudahnya ***Ann-Jk,25012019
No comments:
Post a Comment