Friday, April 24, 2020

menoreh


Menulis pada dasarnya adalah 'menorehkan' apa yang tersirat dalam pikiran, hati, jiwa, kalbu, ingatan, kenangan, harapan dan doa. Pikiran itu sangat liar , meloncat-loncat dari satu hal ke hal yang lainnya dengan sangat dinamis, kadang sulit dikendalikan. Jika sejenak ingin tampak profesional dan mengikuti suatu kaidah, maka harus memoderatori diri dengan menghentikan satu atau dua bahkan mungkin beberapa loncatan untuk kembali fokus ke bahasan utama. Hal demikianpun kadang malah jadi ribet karena minat, dan ketertarikan sedang tertuju pada hal-hal yang harus dihentikan itu alhasil mempengaruhi mood untuk kembali fokus pada hal yang sedang menjadi pokok bahasan.
Terjebak dalam situasi demikian terus menerus kadang juga mempengaruhi mood pada urusan lainnya, sehingga seringkali ingin 'menggenggam' waktu hanya untuk melakukan yang sedang disukai. Ingin melepaskan pikiran seluas-luasnya, mengikuti dinamikanya yang meloncat-loncat tanpa membuat batasan-batasan tertentu. Pikiran-pikiran itu berkelebat, berseliweran bukan kehendak kita, jika kita sejenak mengikutinya saya yakin itu adalah ilmu, itu adalah pengetahuan, petunjuk, dan mungkin merupakan tugas.
Sayangnya, kehidupan kadang tak bisa sebegitu sikron dengan keinginan diri, banyak tuntutan kewajiban yang sudah terlabeli menjadi tugas-tugas yang tak bisa di pause.
Sekiranya keinginan untuk memiliki waktu untuk melakukan sesuatu semaunya diri tanpa diganggu, bisa diraih, bisa dicapai, bisa dimiliki......hmmm ..maka itu adalah sebenar-benarnya suatu kemewahan.


No comments:

Post a Comment