
Tetap ada keterbatasan bagi kita untuk melakukan sesuatu yang bahkan apa adanya.Mengapa yang apa adanya tampak begitu sulit .....?Mungkin karena sekarang jamannya penuh rekayasa dan strategi serta hampir semua hal dipolitisasi. Pertama-tama adalah tidak ada jaminan bahwa apa yang kita katakan akan diterima oleh pihak lain, tapi itu bukan berarti membuat kita menjadi surut langkah atau pesimis.
Kedua belum tentu pihak lain menerima secara apa adanya apa yang kita katakan secara apa adanya, setiap orang seperti harus selalu pasang kuda-kuda bahkan ketika harus mendengarkan perkataan orang lain, karena kata-kata bisa dianggap membahayakan, bisa menyulut emosi menjadi meluap-luap tidak terkendali, kata-kata bisa menggiring seseorang ke ranah hukum karena dianggap mencemarkan nama baik,penghinaan,dan fitnah, dan persangkaan lainnya.Ya, kata-kata ternyata memang punya ketajaman seperti pedang, meskipun kita tidak pernah bermaksud menggunakannya untuk melibas segala sesuatu. Mempunyai pedang sama hal nya memiliki simbol kekuatan, ketangguhan, keperkasaan dan kekuasaan. Mestinya, begitu juga dengan kata-kata. Kata-kata adalah senjata kita, lambang kekuatan, ketangguhan, keperkasaan dan kekuasaan meski kita tidak pernah menggunakannya untuk membinasakan.Kalau kita yakin bahwa apa yang kita katakan mampu mengubah banyak hal maka teruskanlah optimisme itu.Dengan kata-kata kita mewarnai hidup dengan lebih bermakna.
Dengan kata-kata kita merangkai hari-hari sepanjang perjalanan menuju tujuan.Hasil akhir bukanlah tujuan dari semua yang kita lakukan, tetapi proses sepanjang perjalanan itu jauh lebih penting dari semuanya, karena jika sesuatu hal menyebabkan kita tidak sampai pada tujuan, sekurang-kurangnya kita tidak akan pernah menyesalinya sebagai sesuatu hal yang pantas untuk disesali.Bandung,25 Maret 2010Arkeni Pattisahusiwa
No comments:
Post a Comment