Tuesday, December 8, 2015

semangat

Tadinya tulisan ini akan kuawali dengan “entah mengapa...” tapi selain karena sudah terlalu klise, lantaran sudah sering kita jumpai pada puisi dan cerpen (cerita pendek) ataupun cerpan (cerita panjang-red). Selain itu juga karena setelah kurasa-rasa, rasanya kalimat itu agak-agak tendensius mengarah pada situasi keluh kesah akibat “ketidakberdayaan”. Meskipun mungkin aku berada pada posisi dan situasi ketidakberdayaan, aku tak begitu suka menggunakannya, karena kalau sebuah awalan dumulai dengan ketidakberdayaan, agak sulit memprediksi bagaimana nanti lanjutannya dan akhirnya...

Memulai sesuatu dengan “semangat empat lima”, jauh lebih menggembirakan karena mengandung semangat juang yang gigih dan berani, apalagi didasari dengan niat yang tulus dan kuat serta kesungguhan hati yang penuh untuk melakukan sesuatu demi memperjuangkan sesuatu dan supaya apa yang diharapkan dan dilakukan menjadi berhasil dengan gemilang.

No comments:

Post a Comment